Suara.com - Kabar duka kembali menyelimuti industri hiburan Indonesia, bintang sinetron Dicky Topan meninggal dunia pada Jumat, 7 Juli 2022 setelah sempat alami pembengkakan jantung.
Kabar meninggalnya Dicky disampaikan langsung ibu Lusi Yanti, yang bercerita bahwa anaknya sudah berjuang alami pembengkakan jantung.
"Iya, Dicky meninggal. Maafin kesalahan Dicky ya," ujar Lusi sambil menangis, saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon pada Jumat dini hari (8/7/2022).
Mengutip Mayo Clinic, pembengkakan jantung atau kardiomegali bukanlah penyakit melainkan tanda atau kondisi jantung yang perlu diwaspadai.
Setelah kondisi pembengkakan jantung terdeteksi melalui rontgen, maka dokter akan mencari tahu penyebab kondisi tersebut.
Beberapa kondisi penyebab pembengkakan jantung umumnya disebabkan adanya kerusakan jantung, seperti jenis penyakit atau pola hidup yang tidak sehat.
Gejala Pembengkakan Jantung
Pada beberapa orang atau saat gejala awal pembengkakan jantung kerap tidak menimbulkan gejala.
Tapi ada beberapa seperti sesak napas saat berbaring, bangun tidur sesak napas, aritmia atau irama jantung dan teratur, hingga pembengkakan di perut dan kaki juga perlu diwaspadai.
Baca Juga: Kabar Duka, Dicky Topan Meninggal Dunia Akibat Pembengkakan Jantung
Orang dengan kondisi ini perlu segera mendapatkan penanganan dokter, jika memiliki potensi serangan jantung, sakit dada, tidak nyaman di bagian tubuh atas, sesak napas parah dan hingga pingsan.
Faktor Risiko Pembengkakan Jantung
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang lebih berisiko alami kardiomegali atau pembengkakan jantung, di antaranya sebagai berikut:
- Riwayat keluarga masalah otot jantung, kondisi ini bisa diturunkan secara genetik, sehingga jika memiliki kondisi ini harus segera mendapatkan pemantauan secara berkala.
- Tekanan darah tinggi, bisa berisiko sebabkan kondisi kardiomegali, terlebih pada orang dewasa yang memiliki tekanan darah tinggi lebih dari 140 per 90 milimeter.
- Penyakit jantung, bisa meningkatkan risiko pembengkakan jantung, termasuk diantaranya cacat jantung bawaan atau kelainan katup jantung. Inilah pentingnya rutin memeriksa kesehatan dan menjalani pola hidup sehat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental