Suara.com - Jantung pisang adalah bagian dari pohon pisang yang menjadi cikal bakal buah pisang. Bagian ini terdiri dari kulit yang berwarna merah tua atau ungu tua. Jantung pisang atau yang dikenal sebagai bunga pisang dapat dimakan mentah atau dijadikan olahan masakan. Tapi adakah manfaat jantung pisang bagi kesehatan jika dikonsumsi?
Perlu diketahui, setiap bagian pohon pisang dapat berguna bagi kesehatan, terlebih jantung pisang. Bagian jantung pisang ini dikenal sarat akan protein, kalium, tembaga, zat besi, magnesium, fosfor, kalsium dan vitamin E.
Meskipun jantung pisang ini banyak dikonsumsi dan kaya akan nutrisi, masih banyak orang yang belum mengetahui manfaat penting bagi kesehatan. Lantas apa saja manfaat jantung pisang untuk kesehatan? Simak ulasannya berikut ini.
1. Mencegah penyakit jantung dan kanker
Jantung pisang mengandung asam fenolik, flavonoid, tanin dan antioksidan. Kandungan tersebut penting untuk menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan oksidatif hingga dapat mengurangi risiko terkena penyakit kanker dan jantung. Dengan mengonsumsi jantung pisang secara teratur dapat membantu Anda mencegah penyumbatan pembuluh darah.
2. Mencegah infeksi
Manfaat jantung pisang diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi. Biasanya jantung pisang ini digunakan sebagai obat untuk penyakit malaria.
3. Mengobati masalah pencernaan
Jantung pisang dapat digunakan seseorang untuk mengobati masalah pada sistem pencernaan. Hal ini karena jantung pisang kaya akan serat dan nutrisi penting untuk mengatur fungsi usus dan dapat mengobati sakit sembelit.
Baca Juga: Resep Jantung Pisang yang Enak dan Menyehatkan
4. Baik untuk penderita diabetes
Dilansir dari India Times, penelitian menemukan bahwa kadar insulin pasien diabetes dapat turun setelah memakan jantung pisang. Meski penelitian tersebut belum terbukti secara klinis, jantung pisang dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan hemoglobin karena kaya akan serat dan zat besi.
5. Baik untuk kesehatan tulang
Jantung pisang mengandung potasium, kalsium, vitamin A, vitamin C dan vitamin E yang dapat mengurangi ketidaknyamanan sendi, meningkatkan kepadatan mineral tulang, dan mengurangi kadar osteokalsin sehingga dapat mencegah kondisi osteoporosis.
Demikian informasi seputar manfaat jantung pisang bagi kesehatan yang dapat dibagikan. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda!
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?