Suara.com - Tren olahraga malam hari diminati banyak orang, khususnya di perkotaan. Hal ini karena tuntutan pekerjaan dan ketersediaan waktu luang yang baru ada di malam hari. Tapi sebenarnya, apakah olahraga malam berbahaya atau justru lebih sehat?
Pada dasarnya, olahraga, kapanpun waktu yang diambil, masih memiliki manfaat. Hanya saja, perlakuan pada tubuh setelah olahraga yang harus diperhatikan secara cermat, agar manfaat yang didapatkan lebih besar daripada risiko yang harus dihadapi.
Sederet manfaat bisa diperoleh saat Anda rutin melakukan olahraga malam. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Olahraga Lebih Bersemangat
Pada studi yang dipublikasikan di Journal of Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism tahun 2013 lalu, orang yang berolahraga malam memberikan usaha 20& lebih keras daripada olahraga di pagi hari. Jelas, aktivitas fisik yang lebih intens ini akan membuat tubuh terlatih lebih baik.
2. Efisiensi Hasil
Pada pagi hari, tubuh cenderung memiliki kadar hormon kortisol yang tinggi sehingga pertumbuhan otot justru dapat terhambat. Di malam hari, tingginya hormon testosteron akan berdampak baik pada efek latihan yang dilakukan, sehingga otot lebih mudah terbentuk.
3. Meningkatkan Kualitas Tidur
Baca Juga: Ternyata Bahaya Lur! Olahraga Malam Jangan Mepet dengan Jam Tidur
Olahraga malam, secara nyata, justru dapat meningkatkan kualitas tidur. Asalkan, olahraga yang dilakukan adalah olahraga ringan seperti jogging atau bersepeda. Aktivitas fisik ringan sebelum tidur dapat membantu Anda meningkatkan tidur gelombang lambat, berdasarkan fakta dalam Journal of Sports Medicine.
Pahami Juga Risiko Olahraga Malam Hari
Selain beberapa manfaat di atas, Anda juga harus paham benar risiko yang harus dihadapi. Namun ketika olahraga dilakukan secara terukur dan terencana, risiko ini tetap bisa ditekan.
1. Risiko Gangguan Tidur
Ketika olahraga dilakukan secara intens dan terlalu berat, maka risiko ini akan muncul secara lebih signifikan. Jika ingin melakukan latihan interval intensitas tinggi atau HIIT, lakukan setidaknya lebih dari 1 jam sebelum tidur.
2. Konsistensi Latihan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya