Bola / Liga Inggris
Senin, 17 November 2025 | 14:19 WIB
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing [Instagram]
Baca 10 detik
  • Gabriel Han Willhoft-King memilih pensiun dini dari sepak bola karena tidak menemukan kebahagiaan
  • Dengan diterima di Universitas Oxford untuk studi hukum, Willhoft-King memilih jalur pendidikan demi masa depan yang lebih panjang dan stabil
  • Gabriel Han Willhoft-King mengungkap pengalamannya di latih Pep Guardiola

Suara.com - Keputusan mengejutkan datang dari pemain keturunan Indonesia, Gabriel Han Willhoft-King. Ia memutuskan untuk pensiun dini dari sepak bola.

Pemain yang merumput di Manchester City itu memilih meninggalkan karier profesional di Premier League untuk menempuh pendidikan hukum di Universitas Oxford.

Willhoft-King, yang sebelumnya bersinar di akademi Tottenham sebelum pindah ke Manchester City, rutin berlatih bersama skuad utama The Citizens. Ia sempat merasakan atmosfer latihan bareng Erling Haaland, Kevin De Bruyne, hingga Ilkay Gundogan.

Namun, kesempatan emas itu tidak membuatnya bertahan. Bukan cedera atau minim menit bermain, melainkan ketidakbahagiaannya menjalani kehidupan sebagai pesepak bola profesional.

Pemain keturunan Indonesia Gabriel Han Willhoft-King sukses menjalani debut bersama tim U-21 Manchester City. Han Willhoft-King pada 1 September 2024 jalani debut bersama City. [mancity.com]

Dalam wawancara dengan The Guardian, Willhoft-King blak-blakan soal alasannya keluar:

“Aku tidak menikmatinya. Mungkin lingkungannya. Aku juga tipe orang yang cepat bosan. Latihan, pulang, lalu tidak melakukan apa pun.”

Ia merasa kehidupan sepak bola membuatnya tidak berkembang secara intelektual maupun pribadi.

Keputusan Willhoft-King semakin bulat setelah ia menjalani tes hukum nasional dan diterima di Universitas Oxford untuk mulai kuliah pada Januari.

Ia mengaku dunia sepak bola tidak cukup menantang bagi pikirannya.

Baca Juga: Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini

“Aku selalu merasa kurang terstimulasi di sepak bola. Seakan-akan aku bisa melakukan lebih banyak hal. Aku menyia-nyiakan waktu setiap hari.”

Willhoft-King tanpa segan menyebut bahwa latihan ala Guardiola membuatnya semakin tidak menikmati dunia sepak bola:

“Latihan dengan tim utama anehnya bukan sesuatu yang ditunggu-tunggu. Kami hanya menekan terus-menerus.”

Ia menggambarkan sesi latihan City sebagai aktivitas melelahkan dan tidak menyenangkan, terutama ketika harus menekan pemain kelas dunia:

“Kami seperti anjing mengejar bola selama 30 sampai 60 menit. Tidak menyenangkan, apalagi saat mencoba menekan De Bruyne atau Foden, kamu tidak bisa mendekat sama sekali.”

Kondisi itu membuat rasa kagum berada di dekat superstar berubah menjadi rasa jenuh.

Load More