- Perempuan pekerja menghadapi tekanan fisik dan mental yang sering terabaikan karena rutinitas kerja dan tuntutan sosial.
- Filmore Medical meresmikan klinik baru di Setiabudi yang menawarkan layanan kesehatan holistik berbasis gender, mulai dari medis, mental, hormon, hingga gaya hidup.
- Klinik ini diharapkan menjadi ruang aman bagi perempuan untuk mendapatkan perawatan yang cepat, relevan, dan tanpa stigma.
Suara.com - Di kota besar, perempuan pekerja menghadapi tekanan berlapis: target pekerjaan yang menuntut, peran domestik yang tetap harus dijalankan, hingga ekspektasi sosial yang terus hadir tanpa henti.
Kombinasi ini sering membuat perempuan rentan mengalami kelelahan fisik, stres emosional, gangguan tidur, hingga gangguan hormonal yang memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan mental.
Meski demikian, banyak perempuan masih kesulitan mencari layanan kesehatan yang cepat, aman, dan memahami kebutuhan mereka secara menyeluruh. Ruang yang bebas stigma sekaligus praktis menjadi kebutuhan yang semakin mendesak.
Menjawab kebutuhan itu, Filmore Medical meresmikan klinik terbarunya di kawasan Setiabudi, Jakarta, menghadirkan konsep “safe space” bagi perempuan pekerja untuk mendapatkan layanan kesehatan fisik dan mental yang mudah dijangkau.
Klinik ini menjadi bagian dari perjalanan Filmore sejak 2023 dalam membangun ekosistem kesehatan perempuan yang terpadu, mulai dari edukasi, layanan medis, hingga produk kesehatan feminin.
Founder & CEO Filmore Health, Gitta Amelia, menyebut bahwa perempuan pekerja adalah kelompok yang sering memikul banyak peran sekaligus sehingga rentan menunda kebutuhan personalnya, termasuk kesehatan.
“Dengan hadir di kawasan perkantoran, kami ingin perempuan bisa mengakses layanan medis dengan cepat dan tanpa rasa takut dinilai. Hidup mereka bergerak cepat—layanan kesehatan harus bisa mengikuti ritmenya,” ujarnya.
Berbeda dari klinik umum, Filmore Medical memakai pendekatan holistik yang memadukan aspek medis, hormon, mental, dan gaya hidup.
Layanan yang tersedia meliputi Ginekologi, Hormon, Psikologi & Psikiatri, Nutrisi, Dermatovenerologi, Kontrasepsi, Maternity hingga Postpartum Care, vaksinasi, serta perawatan anak dan remaja.
Baca Juga: Tergulung Doomscrolling, Ketika Layar Jadi Sumber Cemas
Mereka juga memperkenalkan inovasi seperti Vaginal Spritz Cleaning (VSC)—pertama di Indonesia—dan NAD+ IV Infusion, yang dirancang untuk mendukung kesehatan dan pemulihan energi perempuan aktif.
Semangat #NoJudgementJustCare menjadi fondasi untuk menciptakan ruang konsultasi tanpa stigma, terutama terkait kesehatan mental dan isu emosional yang sering terabaikan.
Dalam acara peluncuran bertema “Women on The Move: The Inner Science of Her”, psikiater Filmore Medical, dr. Karina Kalani, Sp.KJ, membahas bagaimana tekanan profesional kronis berkaitan langsung dengan perubahan mood, siklus hormon, hingga masalah fisik seperti kelelahan dan menurunnya kualitas tidur.
“Setiap fase kehidupan perempuan memiliki tantangan biologis, psikologis, dan sosialnya sendiri. Di Filmore, kami berupaya melihat perempuan secara utuh agar mereka bisa pulih dan menemukan keseimbangannya kembali,” jelasnya.
Pembukaan klinik ini menjadi langkah strategis Filmore dalam memperkuat posisinya sebagai pelopor layanan kesehatan berbasis gender di Indonesia.
Dengan meningkatnya kesadaran perempuan terhadap preventive healthcare, Filmore berambisi memperluas layanan, menjalin kolaborasi strategis, dan membuka lebih banyak cabang di kota besar lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan