Suara.com - Jika melihat variasi makanan pokok yang ada di Indonesia, sebenarnya cukup beragam dan banyak jenisnya. Paling umum tentu adalah beras atau nasi, kemudian sagu, atau mungkin singkong. Tapi tahukah Anda apa itu sorgum? Ternyata ini adalah salah satu jenis makanan pokok yang cukup populer lho, bahkan bisa menjadi pengganti nasi.
Jika dilihat dari popularitasnya memang tak sebesar makanan pokok lain dunia, seperti gandum, beras, jagung, dan barley. Tapi sorgum berada di posisi kelima sebagai makanan pokok paling populer yang dikonsumsi masyarakat dunia.
Sorgum adalah tanaman serbaguna yang bisa digunakan dalam banyak konteks. Mulai dari sumber makanan pokok, pakan ternak, hingga bahan baku industri. Sorgum merupakan makanan pokok di area Asia Selatan dan Afrika sub-sahara.
Meski kurang begitu terkenal, nyatanya kandungan nutrisi dalam sorgum dinilai lebih tinggi dari pada nasi, yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Dengan bentuk pohon menyerupai pohon jagung dengan biji bulat kecil, nutrisinya mulai dari serat tidak larut air dan serat pangan, kemudian protein, pati, dan sebagainya.
Lalu Apa Manfaat Sorgum?
Dikenal juga dengan sebutan cantel di area Jawa Tengah, berikut beberapa manfaat sorgum untuk kesehatan dari berbagai sumber.
1. Meredakan Radang
Keberadaan polifenol di dalamnya bisa menjadi agen anti-inflamasi yang baik untuk mengatasi peradangan pada tubuh. Ketika dikonsumsi, sorgum bisa meningkatkan respon anti-inflamasi dari tubuh dan mengurangi peradangan yang terjadi.
Baca Juga: Lepas Ketergantungan Impor Gandum, Presiden Ingin Tambah Lahan Tanam Sorgum di NTT
2. Membantu Menjaga Kadar Kolesterol
Untuk manfaat ini, ada zat yang disebut zat lipid berbentuk policosanol. Zat ini dapat menghambat sintesis kolesterol berlebih di dalam tubuh, dan dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah secara signifikan.
3. Menurunkan Berat Badan
Dalam hal menurunkan berat badan, sorgum memiliki kandungan pati dengan susunan kompleks dan serat tinggi. Dua hal ini bisa membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, sehingga dorongan untuk memakan makanan ringan bisa ditekan.
4. Aman untuk Penderita Celiac
Penyakit Celiac disebabkan oleh gluten, salah satu bentuk protein yang ada di tepung. Sorgum merupakan sumber kalori bebas gluten, sehingga sorgum sangat aman dikonsumsi orang yang menderita penyakit Celiac.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan