Suara.com - Setelah beberapa lama ini wajahnya terlihat pucat, baru-baru ini Ruben Onsu mengungkapkan penyakit yang dialaminya.
Dikutip dari kanal Youtube Trans 7 Offficial pada Selasa (19/7/2022), Ruben mengungkapkan jika alasan dirinya masuk ICU beberapa waktu lalu karena penyakit Empty Sella Syndorme yang dialaminya.
"Kemarin itu aku sudah MRI, jadi ada bercak-bercak putih di bagian otak A, dan yang kedua juga ada Empty Sella Syndrome," kata Ruben.
Ruben sendiri mengakatan jika ia mengalami gejala pengelihatan kabur. Ia jua mengaku sulit untuk bergerak karena penyakit yang dialaminya.
"Penglihatan kayak orang pakai kontak lensa. Mata gue bisa burem, kaku, nggak bisa bergerak," sambungnya.
Namun apa itu sebenernya empty sella syndrome?
Melansir laman WebMD, empty sella syndrome (ESS) merupakan kondisi penumpukan cairan tulang belakang yang menekan kelenjar pituitari. Hal tersebut sendiri akan sangat berpengaruh pada tubuh.
Pasalnya, kelenjar pituitari sendi menghasilkan hormon yang membantu mengendalikan banyak proses dan fungsi organ pada tubuh
Masalah ESS sendiri lebih sering dialami pada wanita dibandingkan pria. Namun, penyakit yang satu ini bisa dialami siapa saja, khususnya orang-orang yang mengalami obesitas atau memiliki tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Lesi Otak yang Dialami Ruben Onsu? Kenali Gejala dan Cara Pengobatannya
Selain itu ESS juga tidak memiliki gejala khusus. Akan tetapi, biasanya terdapat gejala umum di antaranya sebagai berikut.
- Sakit kepala
- Tekanan darah tinggi
- Kelelahan
- Impotensi (pada pria)
- Gairah seks rendah
- Tidak ada periode menstruasi atau tidak teratur (pada wanita)
- infertilitas
Untuk kondisi yang parah, biasanya terdapat beberapa gejala lain seperti:
- Perasaan tertekan di dalam tengkorak
- Cairan tulang belakang bocor dari hidung
- Pembengkakan di matamu
- Penglihatan kabur
Untuk perawatan penyakit ESS sendiri biasanya dilakukan dua hal oleh dokter yaitu pemberian obat-obatan dan operasi.
Obat-obatan
Untuk pemberian obat-obatan, biasanya dokter akan memberi resep yang dapat membantu memperbaiki pengeluaran jumlah hormon yang tepat pada kelenjar pituitari. Dokter juga akan memberikan obat pereda rasa sakit, khususnya pada bagian kepala yang menekan.
Operasi
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan