Suara.com - Hingga kini, virus SARS-CoV-2 atau Covid-19 masih merajalela dan bahkan muncul varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 yang menyebabkan kenaikan kasus hampir mencapai 30 ribu.
Menurut data, Guru Besar Ilmu Penyakit Mulut, Universitas Trisakti, Prof. drg. Rahmi Amtha, MDS., Sp.PM., Ph.D., mengungkap jika sebesar 41 persen virus ini ditemukan melalui jalur udara, mampu bereplikasi dalam saliva sebanyak 3,3 juta per mili liter dan mulut beserta nasofaring menjadi jalur utama sumber transmisi virus.
Karena itu, pengobatan Povidone-Iodine (PVP-I) dan Iota-Carrageenan (IO) dinilai bermanfaat untuk pengurangan gejala subyektif klinis pasien Covid-19. Hal ini diungkap dalam sebuah uji klinis PVP-I dan IO pada Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet belum lama ini.
Uji klinis ini melihat kelompok pasien yang mendapat pengobatan standar dari pemerintah, disertai dengan PVP-I dan IO, mengalami pengurangan gejala subyektif klinis seperti demam, sakit tenggorok, batuk kering, dan gangguan pengecapan.
Pengurangan gejala ini dirasakan sejak hari kedua penggunaan obat-obatan tersebut, dibandingkan kelompok pasien yang hanya mendapatkan obat standar dari pemerintah.
"Pemilihan PVP-I didasari bukti-bukti keunggulannya antara lain. Memiliki spektrum luas untuk melawan patogen oral termasuk bakteri, jamur, dan virus. Selain itu, terdapat banyak penelitian terkait manfaat PVP-I pada virus2 lain seperti MERS, SARS-Cov, hingga Flu Burung," jelasnya dalam siaran pers acara Jakarta Great Dentistry belum lama ini.
Bukan cuma itu, PVP-I, kata dia juga dapat menurunkan keparahan dan mempercepat penyembuhan pada kasus-kasus infeksi saluran respiratori atas seperti flu dan tonsilofaringitis.
Sehingga mampu membunuh 99,99 persen virus SARS CoV-2 dalam 30 detik (Berdasarkan studi in vitro oleh Duke-National University Singapore). Bahkan, penggunaan PVP-I dalam mulut dan hidung dengan konsentrat tertentu juga dinyatakan aman hingga pemakaian 5 bulan.
Sedangkan IO kata dia memiliki kemampuan untuk membungkus virus di saluran hidung sehingga mencegahnya untuk menuju mukosa mulut dan tidak berpenetrasi.
Baca Juga: Pemerintah RI Pertimbangkan Vaksin Dosis Empat
Tidak berpenetrasi berarti tidak dapat bereplikasi dan tidak akan mampu menginfeksi. Dari berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa dapat menurunkan gejala flu dengan mempercepat menjadi hanya 2 hari.
Uji klinis ini menggunakan metode Single Blind Randomized dengan persetujuan dari semua subyek. Pasien yang direkrut adalah yang dirawat di RSDC periode September – Oktober 2020 sebanyak 89 pasien memenuhi kriteria studi dengan usia lebih dari 18 tahun dan durasi perawatan tidak lebih dari 3 minggu.
Subyek dibagi dalam 2 kelompok yaitu, kelompok A yaitu 45 pasien yang menerima pengobatan standar dari pemerintah ditambah Betadine Mouthwash and Gargle dengan 1 persen PVP-I untuk digunakan 6 kali sehari selama 14 hari.
Serta Betadine Cold Defence Nasal Spray dengan Iota Carrageenan untuk digunakan 3 kalisehari selama 7 hari. Kelompok B yaitu 44 pasien yang hanya menerima obat-obatan dari pemerintah.
"Anosmia, batuk kering, batuk berdahak, demam dan sakit kepala adalah 5 gejala yang paling sering dikeluhkan baik oleh pasien di Kelompok A ataupun B. Setelah 8 hari terlihat perbandingan hasil signifikan di kelompok A dan B," jelas dia.
Di mana pada Kelompok A, gejala pada pasien mulai menurun pada hari ke-2 hingga ke-14 dengan tingkat penurunan sebesar 91,88 persen. Sedangkan pada Kelompok B, gejala pada pasien menurun pada hari ke-8 sebesar 48,87 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja