Suara.com - Diabetes tipe 2 merupakan kondisi di mana pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau insulin yang dihasilkannya tidak diserap oleh sel. Kondisi ini dikenal sebagai resistensi insulin yang menyebabkan kadar gula darah naik
Naiknya kadar gula darah yang mengancam akan menimbulkan kerusakan permanen pada tubuh. Sebuah penelitian menemukan teh hijau dapat menurunkan kadar gula darah tinggi dengan meningkatkan kesehatan usus.
Ada banyak bukti bahwa konsumsi teh hijau berkaitan dengan kadar kolesterol, glukosa atau kadar gula darah, dan trigliserida yang baik.
Tapi, tidak ada penelitian yang menghubungkan manfaat teh hijau pada usus dengan faktor kesehatan tersebut.
Richard Bruno, profesor humaniora nutrisi di The Ohio State University dan timnya melakukan uji klinis pada 40 individu sebagai tindak lanjut dari studi 2019 yang mengaitkan risiko obesitas dan masalah kesehatan yang lebih rendah pada tikus yang mengonsumsi suplemen teh hijau dengan peningkatan kesehatan usus.
Dalam studi baru, ekstrak teh hijau menurunkan gula darah atau glukosa. Selain itu, teh hijau juga menurunkan peradangan usus dan permeabilitas pada orang sehat sebagai temuan yang tidak terduga.
"Hal ini memberi tahu kita bahwa teh hijau bisa menurunkan glukosa darah pada orang dengan sindrom metabolik dan orang sehat dalam sebulan," kata Bruno dikutip dari Express.
Penurunan glukosa darah tampaknya terkait dengan penurunan usus bocor dan peradangan usus yang berkurang.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Developments in Nutrition, dari 40 peserta yang mana 21 orang memiliki sindrom metabolik dan 19 orang dewasa sehat mengonsumsi permen yang mengandung ekstrak teh hijau.
Baca Juga: Benarkan Testis Berubah Kebiruan saat Keinginan Berhubungan Seks Tak Tersalurkan?
Permen yang mereka konsumsi ini kaya akan senyawa antiinflamasi yang disebut katekin selama 28 hari.
Dosis harian permen itu setara dengan lima cangkir teh hijau. Dalam uji coba crossover double-blind acak, semua peserta menggunakan pengobatan plasebo selama 28 hari lagi dan tidak konsumsi suplemen apapun selama 1 bulan.
Para peneliti mengatakan peserta dalam uji coba itu mengikuti diet rendah polifenol, yakni antioksidan alami dalam buah-buahan, sayuran, teh dan rempah-rempah selama fase konpeksi plasebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa darah peserta yang konsumsi ekstrak teh hijau lebih rendah secara signifikan, dibandingkan peserta yang menjalani pengobatan plasebo.
Penurunan peradangan usus karena pengobatan teh hijau pada semua peserta ditetapkan melalui analisis yang menunjukkan pengurangan protein pro-inflamasi dalam sampel feses.
Peneliti juga menemukan bahwa permeabilitas usus kecil partisipan menurun setelah konsumsi teh hijau. Mereka menggunakan teknik untuk menilai rasio gula dalam sampel urine.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya