Suara.com - Setelah 9 kasus suspek cacar monyet Indonesia dinyatakan negatif. Kini kembali ditemukan satu kasus suspek cacar monyet baru di Jawa Tengah, yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan.
Cacar monyet adalah penyakit akibat infeksi virus monkeypox, yang menyebabkan penderitanya alami ruam akut seperti papula (jerawat menonjol), vesikel atau pustula (jerawat berisi nanah) yang tidak bisa dijelaskan di negara non endemis atau negara selain Afrika.
Meski belum bisa dipastikan satu kasus suspek tersebut adalah cacar monyet, tapi tidak sedikit masyarakat yang khawatir dengan perkembangan cacar monyet.
Lalu, yang jadi pertanyaan bisakah cacar monyet menyebabkan kematian?
Mengutip situs resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC, Kamis (4/8/2022) menunjukan cacar monyet jarang yang berakibat fatal atau kematian. Data menunjukan lebih dari 99 persen orang yang terinfeksi penyakit ini kemungkinan besar mampu bertahan hidup.
Tapi tetap ada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti anak di bawah usia 8 tahun, orang dengan riwayat eksim atau penyakit kulit, orang yang sedang hamil dan menyusui kemungkinan besar bisa alami gejala berat, parah bahkan hingga meninggal.
"Meskipun jenis Afrika Barat jarang berakibat fatal, gejalanya bisa sangat menyakitkan, dan orang mungkin memiliki jaringan parut permanen akibat ruam," jelas CDC.
Adapun untuk cacar monyet yang disebabkan virus monkeypox Basin Kongo, memiliki tingkat kematian sebesar 10 persen.
Penyakit ini bisa menular dengan cara yang beragam, misalnya melalui kontak langsung dengan ruam infeksi seperti koreng atau cairan tubuh, maupun nanah yang keluar dari infeksi kulit tersebut.
Baca Juga: Bharada E Bisa Dilindungi Asal Jadi Justice Collaborator, Ini Penjelasan LPSK
"Juga bisa menyebar melalui sekresi pernapasan dengan kontak tatap muka yang berkepanjangan, atau selama kontak fisik yang intim, seperti berciuman, berpelukan, atau berhubungan seks. Selain itu, ibu hamil dapat menyebarkan virus ke janinnya melalui plasenta," tambah CDC.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?