Suara.com - Kementerian Kesehatan telah mengumumkan kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Masyarakat diimbau untuk mengetahui gejala dan cara pencegahan agar penularan virus monkeypox dapat dikendalikan.
Gejala cacar monyet
Kita pahami dulu apa itu cacar monyet sebelum membicarakan gejalanya. Cacar monyet merupakan penyakit infeksi kulit menular yang disebabkan oleh virus bernama monkeypox. Meskipun disebut sebagai cacar monyet, namun sumber utama kasus tersebut bukan berasal dari monyet.
Kasus cacar monyet pertama kali ditemukan tahun 1958. Kasus cacar pertama kali ditemukan pada sekelompok hewan kera dan tahun 1970 kasus yang serupa menyerang manusia, di Kongo, Afrika.
Pada tahun 2022, penyakit cacar monyet kembali menyebar sampai WHO menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan mencegah diri dari terserang penyakit cacar monyet.
Berikut beberapa gejala cacar monyet yang harus Anda pahami.
- Demam
 - Letih dan lemas
 - Menggigil
 - Sakit kepala
 - Nyeri otot
 - Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening, leher, ketiak, dan selangkangan
 
Menurut keterangan dari alodokter.com, gejala awal cacar monyet akan muncul selama satu sampai tiga hari. Gejala awal memperlihatkan ruam muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh bagian lain.
Ruam tersebut nantinya akan berkemban menjadi bintil bernanah, lalu pecah, dan berkerak. Oleh karena itu, Anda harus segera ke dokter ketika Anda mengalami ruam bernanah.
Cara pencegahan cacar monyet
Baca Juga: Sudah Terkonfirmasi di Indonesia oleh Kemenkes, Ketahui Pencegahan dan Pengobatan Cacar Monyet
Ada beberapa cara pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk menghindarkan diri dari cacar monyet. Berikut berapa langkah rekomendasi untuk mencegah penyebaran cacar monyet pada diri kita adalah sebagai berikut:
1. Rajin mandi dan mencuci tanan dengan air sabun atau hand sanitizer.
2. Olah makanan yang bersih, cuci bahan makanan sebelum dimasak.
3. Hindari pengunaan alat makan berbagi dengan orang lain terutama dari seseorang yang terinfeksi cacar monyet
4. Hindari kontak dengan hewan liar, jangan sampai mengonsumsi dagingnya
5. Masak bahan makanan seperti daging dan olahannya sampai benar-benar matang 6. Anda juga bisa melakukan cek darah secara berkala untuk mengetahui kemungkinan penyebaran secara dini, terutama jika Anda baru saja melakukan kontak dengan hewan dan seseorang yang terinfeksi.
Berita Terkait
- 
            
              Sudah Terkonfirmasi di Indonesia oleh Kemenkes, Ketahui Pencegahan dan Pengobatan Cacar Monyet
 - 
            
              Kasus Cacar Monyet Dikonfirmasi Kemenkes Masuk ke Indonesia, Ketahui Perbedaannya dengan Cacar Air
 - 
            
              Kemenkes Konfirmasi Satu Kasus Positif Cacar Monyet di Jakarta, Ingat Lagi Gejala dan Pencegahannya
 - 
            
              Mengenal Gejala Stroke yang Masih Tidak Dipahami Banyak Orang, Termasuk Pusing
 - 
            
              Tak Cuma Ruam, Ini Gejala Cacar Monyet Lainnya yang Perlu Diwaspadai!
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara