Suara.com - Kandungan yang terdapat pada susu sapi seperti kalsium, zat besi, seng, dan lain-lain baik untuk pertumbuhan dan kesehatan. Namun, tahukah Anda konsumsi susu sapi bisa memberikan efek yang kurang baik bagi kesehatan perempuan?
Dokter sekaligus konten kreator, dr. Ema Surya Pertiwi melalui video yang diunggah di kanal Youtube Emasuperr menjelaskan, susu sapi atau produk yang terdapat bahan tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi wanita di antaranya sebagai berikut.
Susu sapi dapat menurunkan kesuburan wanita
Dikatakan, wanita yang rutin mengonsumsi susu sapi rendah lemak dua kali dalam seminggu dapat menurunkan kesuburannya. Hal ini karena susu sapi rendah lemak rupanya dapat menurunkan infertilitas tahap ovulasi pada wanita.
Susu sapi yang rendah lemak pada dasarnya menghilangkan hormon estrogen dan progesteron. Kondisi ini juga membuat tersisanya hormon androgenik atau testoteron sehingga kesuburan menurun.
Namun, jika susu sapi yang dikonsumsi tinggi lemak, hal ini dapat meningkatkan kesuburan pada wanita. Oleh karena itu, biasanya susu sapi tinggi lemak diberikan pada wanita yang melakukan program kehamilan.
Menyebabkan nyeri haid
Rupanya susu sapi dapat menjadi penyebab nyeri pada saat haid, khususnya yang mengandung protein kasein A1. Perlu diketahui, protein kasein A1 sendiri dapat berubah menjadi kasein morfin peptida inflamasi (BCM 7).
Sementara itu, BCM 7 sendiri merangsang inflamasi, sitokin, dan histamin sehingga timbul rasa nyeri saat menstruasi. Namun, kondisi ini juga tergantung tubuh orang tersebut. Pasalnya terdapat beberapa wanita yang toleran terhadap susu sapi sehingga tidak menyebabkan rasa nyeri saat haid.
Baca Juga: Ternyata Makanan Ini Bisa Bikin Perut Buncit, Hindari Segera!
Timbulnya jerawat
Susu sapi mengandung kasein dan protein yang membuat tubuh menghasilkan hormon seperti insulin yaitu IGF-1. Hormon yang satu ini rupanya dapat merangsang tubuhnya jerawat pada seseorang.
Selain itu, laktosa atau gula pada susu sulit untuk dicerna usus manusia. Kesulitan mencerna laktosa itu dapat menyebabkan masalah dermatitis sehingga kulit menjadi merah dan berjerawat, serta perut kembung atau masalah lainnya.
Patah tulang
Susu sendiri biasanya identik dengan kesehatan tulang. Namun, rupanya wanita mengonsumsi susu lebih dari empat gelas per harinya dapat meningkatkan risiko patah tulang. Hal ini karena D-galaktosa dalam susu sapi dapat mengurangi penyerapan kalsium sehingga berisiko menyebabkan osteoporosis pada wanita.
Kanker
Tag
Berita Terkait
-
Apakah Susu Rendah Lemak Benar-Benar Lebih Sehat? Ini Penjelasannya
-
Viral Kasus Balita Diduga Keracunan UHT MBG, Kenali Ciri-Ciri Susu yang Sudah Basi
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Viral Kualitas Susu MBG Dipertanyakan: Hanya 30 Persen Susu Sapi Segar, Lebih Banyak Airnya?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien