Suara.com - Fobia dapat dimiliki siapa saja dan bentuknya bisa apa saja. Seorang wanita bernama Maddie Blockley (28) didiagnosis menderita emetophobia, ketakutan ekstrem akan muntah.
Selain muntah, Blockley yang bekerja sebagai perawatan kecehatan mental ini juga fobia sakit.
Saking takutnya, ia sampai tidak bisa tahan berpegangan tangan dengan putrinya, Amelie Smout (3), saat jatuh sakit selama satu minggu.
"Aku tidak bisa memegang tangannya atau berada di satu kamar bersamanya dalam waktu lama. Aku merasa tidak enak ketika dia berkata, 'Apakah Ibu tidak mencintaiku lagi karena aku sakit?'," kisah Blockley.
Blockley sadar akan ketakutannya dengan sakit, tetapi ia tidak mengetahui namanya hingga didiagnosis pada Mei 2019.
"Sejak mengetahui aku menderita emetofobia, itu membantuku untuk mulai mengelola dan mencari cara agar dapat mengatasinya," kata Blockley, dikutip dari New York Post.
Ia mengaku sudah memulai menunjukkan tanda fobis sejak kecil, tetapi memburuk ketika mengalami keracunan makanan pada usia 9 tahun dan dirawat di rumah sakut.
Sejak itu, ia menghindari hal-hal yang berpotensi membuatnya sakit. Ia juga menjadi pemilih makanan, dan memutuskan menjadi vegetaria agar tidak makan daging.
"Aku akan membawa makananku ke kamar dan memeriksanya di bawah lampu. Apa pun (makanan) yang tampilannya aku tidak suka, aku buang ke toilet. Aku terlalu sering mencuci tangan hingga melepuh karena menggunakan air panas," sambungnya.
Baca Juga: 14 Petugas Pemadam Kebakaran Dilarikan ke Rumah Sakit saat Padamkan Api Bangunan Mangkrak RS Untan
Dahulu orang tuanya sempat mengira Blockley menderita gangguan makan, hingga membawanya ke psikolog.
"Aku merasa sangat disalahpahami, karena hal-hal yang dikatakan psikolog tidak berlaku untukku," lanjutnya.
Setelah tahu dengan kondisinya, ibu satu anak ini mulai menjalani terapi perilaku kognitif dan hipnoterapi untuk mengelola rasa takutnya. Namun, itu juga tidak membantu.
Hingga kini, Blockley masi membuang makanan yang menurutnya akan membuatnya sakit.
"Perasaan takut sakit itu seperti trauma, Aku hanya berharap aku bisa mulai mengelolanya lebih baik lagi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat