Suara.com - Konsumsi buah yang baik untuk bayi memang banyak opsinya, selama si bayi benar-benar sudah memiliki kemampuan untuk mencerna buah ini. Buah untuk bayi biasanya dihaluskan dan menjadi makanan pendamping ASI atau MPASI, sehingga dapat menunjang kebutuhan nutrisi harian yang dimilikinya.
Usia umum yang digunakan sebagai acuan bahwa bayi siap menerima makanan MPASI adalah sekitar 6 bulan. Namun hal ini bisa dipastikan dengan berkonsultasi dengan dokter kepercayaan Anda.
Beberapa opsi buah yang baik untuk bayi bisa Anda dapatkan di artikel berikut ini, dirangkum dari Hello Sehat.
1. Pisang
Pisang jadi rekomendasi paling utama di hampir semua artikel yang membahas mengenai buah untuk bayi. Tidak saja karena teksturnya yang lembut dan halus, pisang juga memiliki banyak kandungan yang diperlukan tubuh bayi untuk terus berkembang.
Pisang bisa langsung dikerok dengan sendok, atau dihancurkan dan dicampur dengan susu formula atau ASI untuk menjadi bubur pisang yang lezat.
2. Alpukat
Mulai dari lemak tak jenuh, vitamin E, kalori energi, karbohidrat, protein, kalsium, besi, kalium, vitamin C, dan seterusnya, nutrisi dalam alpukat merupakan nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi.
Tekstur pada buah yang sudah matang juga halus, dan rasanya nikmat. Hancurkan alpukat dan tambahkan berbagai buah lain untuk menjadi bubur buah yang sedap dan bernutrisi.
Baca Juga: Resep Membuat Pisang Goreng Ijo Kelapa yang Renyah dan Legit
3. Pepaya
Selain pisang dan alpukat, pepaya juga menjadi buah yang baik untuk bayi dan cukup populer. Berbicara mengenai nutrisi, pepaya memiliki kandungan folat, serat, vitamin A, vitamin C, dan Vitamin E yang diperlukan tubuh bayi untuk tumbuh dan berkembang.
Anda tinggal memastikan pepaya masak dan membersihkannya dari noda. Hilangkan bijinya, dan potong menjadi beberapa bagian kecil kemudian haluskan. Bubur pepaya siap disajikan untuk si kecil.
4. Apel
Mungkin Anda berpikir mengapa apel masuk dalam daftar ini? Bukankah apel memiliki tekstur yang cukup keras?
Konsumsi buah apel pada bayi dilakukan dengan mengukusnya terlebih dahulu, sehingga tekstur apel menjadi lebih lunak. Proses ini tidak akan mengurangi kepadatan nutrisi di dalamnya, mulai dari kalori, karbohidrat, protein, lemak, serat, kalsium, zat besi, kalium, dan vitamin C.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?