Suara.com - Kebersihan tangan sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit, terlebih di masa pandemi virus corona Covid-19 sekarang ini.
Tapi, banyak orang yang masih salah dalam mengeringkan tangan demi menjaga kebersihan. Salah satunya, mengeringkan tangan dengan alat pengering setelah mencucinya.
Karena, bakteri e. coli tumbuh subur di permukaan yang lembap, termasuk tangan yang masih basah. Penelitian sebelumnya menunjukkan 85 persen mikroba yang disebarkan oleh orang yang mencemari permukaan terjadi saat tangan masih lembap.
Nyatanya dilansir dari Metro UK, ada cara yang lebh baik untuk mengeringkan tangan.
Ahli mikrobiologi, Dr David Webber mengatakan ada 8 metode pengeringan tangan yang paling populer dari yang terbaik hingga terburuk.
Cara pertama, pastikan menyeka setiap sela-sela tangan menggunakan jari-jari guna memastikan tulang kering dan bebas dari bakteri.
Cara kedua, meremas tangan di bawah pengering adalah metode mengeringkan tangan dengan cara terbaik dan menggunakan tisu untuk mengelap air yang tersisa di tangan.
Dr David, yang telah bekerja sama dengan perusahaan pengering tangan pada penelitian ini mengatakan bakteri tumbuh subur di permukaan yang lembap, termasuk tangan.
Selama pandemi Covid-19 ini, para ahli selalu menekankan cara cuci tangan yang benar. Tapi, belum ada panduan mengenai cara mengeringkan tangan yang baik dan benar.
Baca Juga: Waduh! Varian Baru Virus Cacar Monyet Ditemukan di Inggris
"Tidak mengeringkan tangan dengan benar bisa jadi lebih buruk daripada tidak mencucinya sama sekali," jelas Dr David.
Penelitian menunjukkan bahwa transfer bakteri secara langsung berkaitan dengan waktu dan efektivitas pengeringan tangan, transfer bakteri semakin menurun saat air dihilangkan.
Penggunaan tisu untuk mengeringkan tangan atau menyekanya menggunakan pakaian adalah teknik mengeringkan tangan dengan cara lain yang dikritik oleh David.
Karena, metode pengeringan tangan dengan cara itu bisa meningkatkan risiko terkena mikroba dari kulit kepala mereka, termasuk bakteri penyebab jerawat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?