Suara.com - Kabar bahagia datang dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung karena seorang ibu berhasil melahirkan bayi kembar tiga di RS Primaya Hospital Bhakti Wara dengan selamat.
Perlu diketahui, kelahiran bayi kembar tiga cenderung jarang ditemukan. Data Center of Disease Control (CDC) menyebutkan kemungkinannya 87 dari 100.000 kelahiran bayi tunggal pada umumnya.
Tak main-main, prosedur medis untuk kelahiran ini juga cukup menantang, karena meski dijalani lewat tindakan operasi caesar tapi bisa memakan waktu kurang lebih satu jam.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Primaya Hospital Bhakti Wara, dr. Idries Tirtahusada, Sp.OG mengatakan kelahiran bayi kembar tiga perlu dapat perhatian lebih, salah satunya usia gesitasi.
Usia gestasi adalah periode antara pembuahan hingga persalinan. Pada masa inilah janin berkembang dan tumbuh di dalam rahim. Sehingga jika usia gestasi belum mencukupi maka beresiko bayi kembar tiga lahir prematur, dan semakin tinggi kemungkinan alami gangguan.
Ditambah bayi juga kemungkinan mengalami Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS), yakni suatu kondisi dimana salah satu bayi mendapat asupan yang jauh lebih sedikit dibanding kembarannya.
Oleh karena itu dibutuhkan penanganan tersendiri untuk mempersiapkan kelahiran bayi kembar tiga ini, dimana mulai dari trimester awal dokter sudah mulai dilakukan evaluasi untuk memastikan janin normal.
“Teknik operasi dan penentuan waktu persalinan merupakan hal yang paling crucial untuk memastikan bayi dalam kondisi normal. Karena ini kembar 3, dari hasil usg bayinya terdeteksi letak bokong, letak lintang dan letak lintang," ujar dr. Idries melalui keterangan yang diterima suara.com, Rabu (28/9/2022).
Adapun teknik medis yang digunakan untuk bayi pertama menggunakan teknik melahirkan bokong atau teknik persalinan sungsang, yaitu teknik yang dilakukan karena posisi kepala bayi tidak dekat dengan vagina ibu, sehingga alih-alih kepala yang keluar lebih dulu, tapi yang muncul lebih dulu pantat bayi.
Baca Juga: Tasyi Athasyia dan Tasya Farasya Foto Bareng dan Saling Follow Instagram, Sudah Baikan?
"(Bayi) yang kedua dan ketiga, dicari bagian janin yang terdekat dengan jangkauan operator agar tidak terjadi manuver atau gerakan yang dapat menciderai janin," tutup dr. Idries.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan