Suara.com - Alergi menjadi satu kondisi umum yang kerap dialami masyarakat. Seperti diketahui, alergi merupakan reaksi atau respons pertahanan tubuh terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya.
Biasanya hal ini terjadi karena tubuh mengalami perubahan sehingga sangat sensitif terhadap bahan-bahan tertentu. Alergi sendiri menjadi kondisi yang sangat mengganggu bagi banyak orang. Meski tidak berbahaya, alergi akan sangat berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. Kondisi tersebut yang juga memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Serta Konsultan Alergi Imunologi Klinik, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI mengatakan, sebanyak 30-40 persen populasi dunia mengalami alergi. Sementara di Indonesia penderita alergi diperkirakan mencapai 20-64 persen.
“Sekitar 30 sampai 40 persen populasi dunia menderita alergi, bahkan di AS alergi menyebabkan penurunan produktivitas. Di Indonesia belum ada dat adequate angka prevalensinya. Tapi diperkirakan berada pada kisaran 20 hingga 64 persen,” ucap Prof. Iris dalam webinar kesehatan (6/10/2022).
Alergi terjadi karena adanya alergen, yaitu zat yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi. Zat ini masuk ke dalam tubuh sehingga memicu antibodi yang menyebabkan munculnya gangguan, baik itu biduran, asma, rinitis, dan lain-lain.
Alergen masuk ke dalam tubuh juga melalui berbagai cara. Berikut beberapa cara masuknya alergen sehingga menyebabkan alergi pada tubuh.
- Inhalan (melalui saluran napas), contohnya tungau debu rumah, kotoran kecoa, pole, serpih kulit hewan peliharaan, dan spora jamur.
- Injektan (melalui suntikan), contohnya analgesik dan antibiotik yang menyebabkan alergi.
- Ingestan (melalui saluran cerna), contohnya alergi udang atau makanan laut, susu, telur, kacang tanah, stroberi, atau obat-obatan.
- Kontaktan (melalui kontak kuli), contohnya penggunaan kosmetik, penggunaan perhiasan dari logam.
Cara mengatasi
Untuk mengatasi alergi tersebut, seseorang penting untuk melakukan beberapa hal agar alergi yang tidak muncul, di antaranya sebagai berikut.
- Hindari alergen jika sudah mengetahui faktor penyebabnya.
- Beritahu orang lain jika memiliki alergi tertentu terhadap suatu zat atau lingkungan
- Segeran minum anti histamin generasi kedua yang cepat meredakan gejala alergi dan aman dari efek samping.
- Sediakan anti histamin di dompet, tas, rumah, atau kantor sebagai obat darurat jika alergi kambuh tanpa diduga.
Baca Juga: Tanya Dokter: Bagaimana Membedakan Asma Karena Alergi dan Non Alergi?
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan