Suara.com - Posyandu menjadi fasilitas layanan kesehatan terdepan dalam memantau pencegahan stunting pada anak-anak di Indonesia. Sayangnya, posyandu dinilai belum berperan signifikan dalam memastikan anak mendapatkan gizi seimbang.
Ahli Pangan dan Gizi Masyarakat Instut Pertanian Bogor prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS., mengungkapkan bahwa peran posyandu yang belum optimal tercermin dari makanan yang diberikan kepada anak-anak yang datang untuk periksa kesehatan.
Menurut prof Ali, makanan yang disediakan posyandu tidak cukup kandungan proteinnya. Padahal protein tersebut sangat dibutuhkan untuk mencegah stunting.
"Pemberian makanan tambahan atau PMT di posyandu masih seadanya," ungkap Ali saat media gathering bersama Nestle di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Berdasarkan temuan dari survei IPB di Cirebon pada 2020 ditemukan bahwa kebanyakan posyandu hanya memberikan satu butir telur dan semangkuk bubur kacang hijau per masing-masing anak.
Ali mengungkapkan bahwa hal itu terjadi karena alokasi dana yang diberikan kepada posyandu dari pemerintah daerah juga rupanya sangat sedikit.
"Alokasi dana di posyandu hanya Rp13 ribu per posyandu per bulan untuk 30-50 anak," ujarnya.
Padahal kalau pemerintah serius untuk menangani stunting, Ali menyarankan untuk perkuat program PMT tersebut dengan menyediakan sumber protein hewani yang cukup kepada anak setiap bulan.
Ia juga meminta pemerintah bisa bercermin dari cara Amerika Serikat dalam mengatasi stunting. Menurutnya, pemerintah di negara tersebut tidam hanya serius menghitung jumlah penderita stunting, tapi juga memastikan kebutuhan gizi anak-anaknya tercukupi.
Pada program serupa PMT, posyandu dj sana dibekali sebanyak Rp385 ribu per anak per bulan untuk memastikan dapat asupan gizi seimbang.
Uang tersebut kemudian dibelikan bahan makanan bergizi dan baik untuk tum uh kembang anak, berupa:
- 1 butir telur
- 450 gram keju atau 900 gram tahu
- 11,4 liter suau
- 900 gram whole grains
- 1 kg sereal
- 500 gram yogurt
- 1 kaleng peanut butter
- 3,5 liter air jus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!