Suara.com - Akhir-akhir ini intensitas sinar ultraviolet (sinar UV) di Indonesia berada di level tinggi. Ada sejumlah bahaya sinar UV yang patut diwaspadai.
Ada dua jenis radiasi UV yang menembus kulit, yaitu sinar UV-B dan UV-A. Sinar UV-B menembus lapisan atas kulit dan paling bertanggung jawab atas sengatan matahari. Lantas apa bahaya sinar UV pada tubuh?
Sinar UV-A menembus ke lapisan kulit yang lebih dalam dan sering dikaitkan dengan reaksi alergi, seperti ruam. Sinar UV-B dan UV-A sama-sama dapat merusak kulit dan dapat menyebabkan kanker kulit. Yuk, kita ketahui lebih banyak bahaya sinar UV di bawah ini.
Dikutip dari fda.gov, paparan radiasi UV — baik dari matahari atau dari sumber buatan seperti sunlamps yang digunakan dalam tanning bed — meningkatkan risiko terkena kanker kulit, menurut National Cancer Institute (NCI).
Melanoma, bentuk kanker kulit paling mematikan, terkait dengan sengatan matahari yang parah, terutama pada usia muda. Selain risiko serius kanker kulit, bahaya sinar UV lainnya adalah sebagai berikut:
1. Penuaan dini.
Tanning menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan keriput sebelum waktunya. Tampilan kasar ini mungkin tidak muncul sampai bertahun-tahun setelah Anda mengalami perubahan warna kulit jadi kecokelatan atau terbakar sinar matahari.
2. Penurunan kekebalan tubuh.
Radiasi UV-B dapat menekan berfungsinya sistem kekebalan tubuh dan pertahanan alami kulit, membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit, termasuk kanker kulit.
Baca Juga: Suhu Panas dan Sinar UV Ekstrem Terjadi di Indonesia, BMKG Ungkap Penyebabnya
3. Kerusakan mata.
Paparan radiasi UV dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata.
4. Reaksi alergi.
Beberapa orang yang sangat sensitif terhadap radiasi UV dapat mengembangkan ruam merah gatal dan efek samping lainnya.
Mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari sinar UV merupakan tanggung jawab pribadi masing-masing. Sangat disarankan untuk melindungi diri sendiri dari sinar UV dengan berteduh, memakai baju, memakai tabir surya minimal 15+ setiap kali pergi keluar.
Radiasi UV diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama: ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC), berdasarkan panjang gelombangnya.
Berita Terkait
-
Suhu Panas dan Sinar UV Ekstrem Terjadi di Indonesia, BMKG Ungkap Penyebabnya
-
Indeks Sinar UV Sangat Tinggi, Begini Imbauan BMKG
-
Suhu Mencapai 31 Derajat Celcius, Ternyata Ini Penyebab Udara di Ciamis Lebih Panas dari Biasanya
-
Indeks Ultraviolet Indonesia Berisiko Sangat Tinggi Besok, Disarankan Pakai Tabir Surya dengan SPF 30
-
Waspada, Besok Sinar Ultraviolet Capai Level Risiko Bahaya Sangat Tinggi di Indonesia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan