Suara.com - Seorang balita menjadi perhatian, usai dikabarkan meninggal dunia karena digigit anjing rabies. Video yang diambil saat dirinya berada di rumah sakit bersama seorang dokter pun viral di media sosial.
Diunggah akun Instagram @unikinfo_id, bocah berusia 5 tahun asal Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikabarkan didit anjing rabies di bagian wajahnya. Seketika, ia pun mengalami demam, mual serta muntah.
Bersama orangtuanya, bocah laki-laki tersebut telah menerima perawatan medis dan suntikan vaksin anti rabies (VAR) sebanyak dua kali. Sang dokter juga tampak memeriksa beberapa gejala yang terkait dengan rabies. Salah satunya dokter memeriksa kepekaan bocah tersebut terhadap angin.
"Kalau dengan angin bisa tidak? Kena angin gitu bisa?," ujar dokter tersebut seperti yang Suara.com kutip pada Kamis (11/5/2023).
Dokter tersebut pun langsung mengipaskan nampan ke arah bocah tersebut. Namun, ia seketika lamgsing ketakutan saat merasakan hembusan angin. Ini semakin meyakinkan bahwa bocah itu positif tertular rabies melalui gigitan anjing.
Selain itu, ia juga mengeluhkan sakit di tenggorokannya saat meminum menggunakan sedotan. Dokter pun melihat bagaimana ia meminum air yang hanya sedikit tersebut.
"Rasanya gimana, enak tidak airnya? Tidak ada rasa tercekik di sini?," tanya dokter sambil menunjuk lehernya, yang kemudian dijawab dengan gelengan kepala si bocah.
Meski telah mendapat perawatan medis, kondisi bocah itu dikabarkan semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia pada Senin (8/5/2023) lalu. Kabar tersebut pun menyita perhatian banyak warganet yang merasa bersimpati atas kabar tersebut.
"Emang bener yah katanya kalau kena rabies itu efeknya jadi takut sama air, misal buat minum aja ada yang jadi takut atau bahkan nyeri saat coba minum," kata @abrixxxxx.
Baca Juga: Emak-emak Terekam CCTV Sering Siram Air Kencing ke Rumah Tetangga, Motifnya Terkuak!
"Kalau sudah sampe tahap Hydrophobia (takut air) 99% itu ga bisa diselamatin. Dan untuk ketahap ini butuh bbrp waktu tertentu. Makanya kalau awal terkena gigitan, bagus langsung ke rs walau ga ada gejala apapun. Karena masih bs di selamatkan, tp kalau sudah seperti di video, itu tunggu waktu tiba saja," ujar @tom_xxxxx.
"Pernah baca kalau digigit anjing harus langsung ke RS, suntik vaksin rabies, nah ini kan udh suntik kok msh ga ketolong ya, apa mgkin telat ngasih suntikannya atau gmn?," tambah @masixxxxx.
Penjelasan Virus Rabies
Rabies adalah infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Virus penyebab rabies umumnya menular ke manusia melalui gigitan hewan. Jika tidak cepat ditangani, rabies dapat menyebabkan kematian.
Dilansir Alodokter, munculnya gejala rabies bisa sangat bervariasi, antara 5 hari hingga sekitar 1 tahun. Namun, gejala penyakit ini umumnya muncul 30–90 hari setelah penderita tergigit hewan yang terinfeksi.
Gejala rabies bisa lebih cepat muncul jika lokasi gigitan atau cakaran hewan dekat dengan otak, misalnya di dada, leher, atau di kepala.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn