Beberapa orang berpendapat bahwa keberhasilan dalam olahraga adalah 100 persen faktor mental. Para atlet dan pelatih sering menyalahkan penampilan buruk dalam kompetisi pada pikiran yang terlalu banyak dipikirkan, dan tidak dapat mempertahankan fokus.
Mikroba dalam usus berkomunikasi dengan otak melalui saraf vagus, yang mengatur fungsi organ internal seperti pencernaan, detak jantung, dan laju pernapasan.
Meskipun masih terlalu dini untuk menyatakan dengan pasti bahwa mikrobiom dapat memengaruhi kesehatan mental, dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut di area ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa usus dapat memengaruhi suasana hati dan fokus mental.
Dalam beberapa kasus, ketika mikroba usus tidak seimbang, mereka telah terbukti berkontribusi pada penyakit mental. Satu penelitian menunjukkan adanya kaitan antara disbiosis, atau ketidakseimbangan mikrobiom usus, dengan kecemasan dan depresi.
Di sisi lain, memiliki mikrobiom usus yang sehat dapat memberikan kontribusi terhadap kekuatan mental. Komposisi mikrobiom usus sangat mempengaruhi hal-hal yang diandalkan untuk kinerja atletik, termasuk suasana hati, toleransi nyeri, kinerja kognitif, kejelasan mental, dan sikap. Lebih sederhananya – Anda akan tampil lebih baik ketika kekuatan mental lebih baik.
Membentuk Komposisi Tubuh Ideal
Mikrobiom usus berperan dalam komposisi massa tubuh kita (otot vs lemak), jumlah lemak putih vs lemak coklat, serta respon glukosa darah terhadap makanan.
Ini berarti bahwa memiliki mikrobiom yang sehat akan mengarah pada peningkatan penyerapan energi dan nutrisi dari makanan, atau pencernaan yang tepat, sehingga meningkatkan metabolisme, berat badan, dan efisiensi tubuh. Perubahan komposisi tubuh cenderung lebih sulit jika mikrobiom usus tidak seimbang.
Meningkatkan Kualitas Tidur
Baca Juga: Tujuh Menu Diet Murah untuk Sarapan, Nutrisi Terpenuhi Tanpa Menguras Dompet
Para atlet tahu bahwa mereka memerlukan tidur yang tepat untuk tampil dengan baik dan untuk pemulihan yang tepat, namun banyak dari mereka mungkin tidak tahu bahwa usus mereka memproduksi beberapa neurotransmiter yang membantu mereka tidur.
Ketidakseimbangan mikrobiom usus juga terkait dengan kualitas tidur yang buruk dan penurunan fleksibilitas kognitif. Hal ini karena mikrobiom usus mengontrol tingkat berbagai hormon seperti kortisol, serotonin, dan GABA, yang semuanya mempengaruhi kualitas tidur.
Mikrobiom juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk membuat melatonin, hormon yang penting untuk siklus bangun tidur yang sehat. Tidur berkualitas, kesehatan usus, tingkat energi, dan performa semuanya terhubung dalam siklus yang dapat membangun atau menurunkan performa Anda.
Sistem Pertahanan Antioksidan
Atlet yang berprestasi tinggi, serta atlet sehari-hari, membutuhkan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan baik untuk secara konsisten berkinerja maksimal sehingga mereka dapat pulih dengan cepat dan tetap berada di puncak performa mereka.
Sekitar 70 persen - 80 persen sel kekebalan tubuh kita dibuat di dalam usus, sehingga keseimbangan dalam mikrobiom kita adalah sistem yang kuat yang digunakan oleh tubuh kita untuk enzim antioksidan agar kita tetap sehat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025