Suara.com - Saat anak mulai bersosialisasi dan memahami keberadaan orang lain di sekitarnya, mereka sudah mulai bisa diajarkan konsep berbagi. Meski sulit untuk langsung diterima, Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Tiga Generasi, Ayoe Sutomo, M.Psi, hal tersebut tetap harus diperkenalkan secara perlahan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika hal tersebut bisa dilakukan sejak anak berusia 3 tahun. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan konsep berbagi pada anak adalah bisa dimulai dengan cara yang menyenangkan dan tidak memaksa.
"Orang tua juga bisa memberi contoh, menggunakan media yang menyenangkan seperti bercerita dan dongeng, mengajak anak bergabung dalam kelompok yang mendorongnya untuk berbagi, berikan penguatan positif untuk perilaku berbagi, dan fasilitasi kegiatan atau momen khusus untuk berbagi bersama dengan keluarga," ungkapnya pada acara program Wilio Class of 2023 #BornToBeTheChamp belum lama ini.
Mengajarkan anak konsep berbagi sejak dini, kata Ayoe memiliki banyak manfaat untuk perkembangan sosial dan emosi ana. Di antaranya ialah melatih anak meningkatkan keterampilan sosial yang positif, membantu anak mengembangkan kemampuan empati, membantu anak berlatih mengurangi potensi konflik, meningkatkan perasaan bahagia pada anak, serta membantu anak membangun lingkungan sosial yang positif.
Oleh karena itu, lanjut dia, orang tua memiliki peran sangat besar dalam mengajarkan konsep berbagi, karena anak-anak mengamati dan meniru perilaku orang tua baik secara disadari maupun tidak. Karenanya, penting bagi orang tua untuk menjadikan berbagi sebagai aktivitas keseharian yang diharapkan dapat menjadi kebiasaan yang juga dilakukan oleh anak sampai mereka dewasa kelak.
"Jangan lupa untuk selalu mendiskusikan makna aktivitas berbagi yang dilakukan bersama dengan anak, agar anak dapat memahami mengapa berbagi baik dilakukan. Mendiskusikan makna berbagi dengan anak idealnya dibahas dari berbagai sudut pandang," pungkas Ayoe lagi.
Hal ini bisa dimulai dari mendiskusikan manfaat berbagi pada anak yang membantu, serta manfaat bagi anak lain yang menerima, yang salah satunya adalah membantu dan menjadi bagian dalam perjalanan meraih mimpi anak-anak yang lainnya.
Untuk mulai melatih hal tersebut, Wilio sebagai gerai multi brand activewear dan sepatu aktif eksklusif untuk anak mengajak untuk melakukan donasi berupa sepatu gratis dan membantu dana pendidikan melalui Inspiration Factory Foundation (IFF).
Inisiasi program tersebut merupakan langkah awal Wilio memasuki usia barunya yang ke-6, dengan menunjukkan konsistensinya peduli terhadap dunia anak, termasuk pendidikan.
Baca Juga: Agar Sukses di Kemudian Hari, Ini Alasan Mengapa Tes Minat pada Anak Penting Sejak Dini
"Berbagi sepatu gratis atau menjadikan teman-teman IFF sebagai shoe-pal dari pelanggan setia kami, bisa menjadi contoh kecil tentang berbagi kepada sesama, sehingga mereka semakin paham bahwa mengejar impian merupakan hak semua anak”, tutur Dea Putri Utama, Senior Marketing Manager untuk Kanmo Footwear and Active.
Jenny Tjoa, Founder Inspirational Factory Foundation menyampaikan, inisiasi program yang dijalankan melalui kampanye Wilio Class of 2023 #BornToBeTheChamp, bisa menjadi inspirasi banyak pihak tentang pentingnya berbagi kepada dunia anak.
Dalam mengajak anak-anak menjadi shoe-pal, program yang bermanfaat ini dapat mendorong anak-anak tumbuh dengan tidak memandang bulu dan selalu menebar energi positif. Harapannya, dana pendidikan dan sepatu yang disalurkan melalui kami dapat menumbuhkan generasi penerus bangsa yang lebih berdaya guna.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?