Suara.com - Memiliki benjolan di leher membuat orang ketakutan karena khawatir mengidap kanker atau tumor. Padahal tidak semua benjolan leher berbahaya loh, dan bisa saja gejala nodul tiroid. Penyakit apa itu?
Dijelaskan Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes Eka Hospital BSD, dr. Dicky Levenus Tahapary, Sp.PD-KEMD, PhD benjolan di leher khususnya bagian tengah tidak selalu berarti kanker atau tumor tapi bisa jadi gejala awal nodul tiroid.
Nodul tiroid adalah benjolan padat atau berisi cairan yang terbentuk pada kelenjar tiroid. Penyakit ini menyebabkan adanya benjolan yang terasa keras atau lembek pada area leher. Kondisi ini umumnya bisa membuat kelenjar tiroid yang berperan besar menjaga sistem kekebalan tubuh tetap bekerja norma.
"Namun jika benjolan sudah membesar, ini bisa saja menyebabkan penekanan pada organ sekitar yang bisa mengakibatkan gangguan menelan atau gangguan suara sampai sesak nafas," ujar dr. Dicky melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (5/9/2023).
Tapi dr. Dicky mengingatkan, harus bisa memastikan benjolan ini tidak mengganggu hormon tiroid, karena jika tidak bisa menyebabkan kondisi hipertiroid atau hipotiroid.
Selain itu karena nodul tiroid bisa bersifat jinak dan juga ganas seperti kanker, maka pemeriksaan benjolan di leher harus dilakukan sedini mungkin, meski tidak dibarengi gejala yang mengganggu.
Orang Berisiko Sakit Benjolan Leher
"Penyakit ini diketahui lebih sering dialami oleh wanita karena kelenjar tiroid berkaitan erat dengan hormon estrogen yang diproduksi oleh wanita. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa satu di antara delapan wanita dapat mengalami masalah pada kelenjar tiroidnya," papar dr. Dicky.
Berikut ini beberapa kriteria orang yang rentan terkena nodul tiroid:
- Genetik, seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat nodul atau kanker tiroid.
- Usia, orang dengan usia lanjut lebih dari 60 tahun.
- Kekurangan yodium.
- Riwayat paparan radiasi di area leher, seperti misalnya pasien yang telah menjalani radioterapi di area kepala dan leher.
Cara Memeriksa Benjolan Leher
Selain pemeriksaan fisik dan hormon tiroid oleh dokter, ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendukung diagnosa apakah benjolan bersifat jinak atau ganas, yaitu:
1. USG tiroid
Pemeriksaan USG tiroid menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengevaluasi benjolan kelenjar tiroid dan dilihat karakteristik detail dari benjolannya.
Beberapa karakteristik seperti ukuran benjolan, tingkat kepadatan benjolan, jelas tidaknya batas benjolan, ada tidaknya pengapuran, ada tidaknya pembuluh darah yang mensuplai benjolan dapat memberikan informasi mengenai risiko keganasan suatu benjolan tiroid.
2. FNAB dan BAJAH
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama