Suara.com - Industri hiburan Tanah Air dilanda duka karena Kiki Fatmala meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker paru stadium 4. Benarkah peluang hidupnya cenderung rendah?
Kiki Fatmala meninggal dunia di usia 56 tahun pada Jumat, 1 Desember 2023. Pemeran Si Manis Jembatan Ancol itu meninggal di rumahnya dini hari pukul 01.00 WIB. Meski sudah lama sakit, tapi kepergian Kiki Fatmala cenderung mendadak.
Apalagi keluarga tidak tahu jika kondisi Kiki Fatmala cenderung menurun, karena kanker yang diidapnya sudah masuk stadium akhir. Sehingga umumnya dokter cenderung memberikan perawatan paliatif, yang tidak lagi dilakukan di rumah.
"Tidak menyusahkan alhamdulillahnya dan (Kiki Fatmala) tidak merepotkan banyak orang, tidak merepotkan keluarga," ujar Adik Kiki Fatmala, Maruef Ashary di RS Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (1/12/2023).
Sementara itu melansir situs resmi Kementerian Kesehatan, menyebutkan kanker paru adalah penyakit keganasan di paru yang menetap atau menyebar ke organ lain.
Mirisnya, ternyata kanker paru jadi jenis penyakit dengan rendahnya angka peluang hidup dibanding kanker lainnya. Uniknya, meski kanker paru cenderung rendah dialami usia di bawah 40 tahun tapi risiko terus meningkat hingga usia 70 tahun.
Pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi dalam kondisi stadium 4 memiliki angka harapan hidup hingga 10 bulan ke depan. Sementara bila tak diobati, angka harapan hidupnya diperkirakan 3 bulan.
Berdasarkan data dari Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) 2020 menemukan kanker paru jadi penyebab utama kematian karena kanker dengan perkiraan 1,8 juta kasus kematian (18%). Kanker paru juga merupakan jenis kanker paling banyak yang terjadi pada laki-laki yakni 14,1%.
Nah, sebagai pencegahan berikut faktor risiko kanker paru yang perlu diwaspadai:
Baca Juga: Ini Deretan Film Kiki Fatmala dengan Indro Warkop yang Booming Pada Zamannya
1. Perokok
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 63 jenis bahan yang dikandung asap rokok itu bersifat karsinogen. Secara epidemiologis juga terlihat kaitan kuat antara kebiasaan merokok dengan insiden kanker paru.
2. Perokok pasif
Perempuan perokok pasif akan terkena kanker paru lebih tinggi daripada mereka yang tidak terpajan asap rokok.
3. Pajanan di tempat kerja
Bahan berbahaya di sekitar yang perlu diwaspadai memicu kanker yaitu pecahan asbes, radon, silika, dan polusi udara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak