Suara.com - Persoalan ranjang Ria Ricis dengan Teuku Ryan ikut terungkap dalam putusan cerai mereka. Masalah jarang berhubungan intim menjadi salah satu poin gugatan cerai yang diajukan Ria Ricis pada Teuku Ryan. Hal itu tertulis dalam surat putusan PA Jakarta Selatan Nomor 547/Pdt.G/2024/PA.JS.
Salah satu poin yang terungkap adalah bahwa Ria Ricis pernah membelikan obat kuat untuk meningkatkan gairah seksual Teuku Ryan. Namun pria asal Aceh itu justru menggunakannya untuk bermain bola.
"Bahkan, penggugat sudah berupaya melalui ruqyah dan membelikan suplemen menambah gairah dan sejenisnya kepada tergugat, tetapi tergugat meminumnya untuk bermain bola. Saat diminta nafkah batin, alasannya lelah atau pilek dan lainnya," demikian keterangan dalam surat putusan cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan.
Dalam pembelaannya, Teuku Ryan merasa pernyataan Ria Ricis mengada-ngada, karena dirinya tidak pernah mengalami masalah difungsi seksual atau semacamnya.
"Pernyataan ini mengada-ngada, tergugat tidak pernah ada masalah disfungsi seksual dan tidak ada diagnosis dokter yang menyatakan tergugat lemah syahwat apalagi kelainan seksual," demikian keterangan dari pihak Teuku Ryan.
Bahkan, dokter tidak menyatakan pria asal Aceh ini memiliki kelainan seksual. Karena, terbukti mereka juga sudah dikaruniai seorang anak.
Obat kuat atau suplemen penambah gairah diketahui biasanya digunakan untuk meningkatkan performa seksual pria. Obat-obatan tersebut ada yang harus diperoleh dengan resep dokter, tetapi ada juga yang dijual bebas dalam bentuk suplemen atau obat herbal.
Dikutip dari Alodokter, pengobatan masalah seksual pada pria perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya, jika disebabkan karena kekurangan hormon testosteron, maka akan diperlukan pengobatan dengan terapi hormon testosteron. Sedangkan jika disebabkan oleh diabetes, maka kadar gula darah perlu dikontrol dengan obat-obatan.
Pria juga bisa saja alami disfungsi ereksi yang disebabkan karena gangguan psikologis. Untuk masalah itu, tak cukup hanya dengan konsumsi obat kuat, tetapi juga dibutuhkan penanganan dengan psikoterapi dan obat-obatan dari psikiater.
Baca Juga: Putusan Pengadilan: Teuku Ryan Ogah Dimintai Tolong Ria Ricis karena Tak Mau Disamakan Kayak ART
Hal ini karena ada banyak faktor penyebabnya, sehingga pria dianjurkan berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat, jika memiliki keluhan disfungsi ereksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif