Suara.com - Aktor Preman Pensiun Epu Kusnandar ditangkap karena kasus narkoba. Epy terbukti positif mengggunakan ganja berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan polisi.
"Dua, duanya, setelah kami lakukan (tes) urine awal, positif narkoba menggunakan ganja. Dari laporan masyarakat terkait adanya penyalahgunaan narkoba. Kami melakukan penyelidikan dan menemukan kedua orang tersebut," terang AKBP Indrawienny Panjiyoga, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, ditulis Sabtu (11/5/2024).
Penangkapan Epy Kusnandar turut menjadi perbincangan netizen. Tidak sedikit yang mengaitkan penggunaan ganja dengan riwayat penyakit tumor otak yang pernah dialaminya.
"Perasaan mang epy dulu sakit kanker atau tumor otak gitu lupa, tapi malah ngobat, mungkin itu rahasia kesembuhannya, kan harus bahagia," cyut akun Kana707 di media sosial X.
Ganja bermanfaat untuk pengobatan tumor?
Ganja, produk dari tanaman Cannabis sativa, telah lama jadi pro kontra di dunia kesehatan. Kandungan THC dan CBD pada ganja rentan menyebabkan kecanduan dan ketergantungan, membuatnya tergolong sebagai narkoba golongan 1 di Indonesia yang peredarannya dilarang.
Meski begitu melansir laman American Cancer Society, klaim manfaat ganja bagi pengobatan tumor dan kanker terus bermunculan. Studi kecil menunjukkan bahwa ganja merokok dapat membantu mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi serta mengurangi nyeri neuropatik (nyeri yang disebabkan oleh saraf yang rusak).
Telah ada beberapa uji klinis awal dari cannabinoid dalam mengobati kanker pada manusia dan lebih banyak studi yang direncanakan. Meskipun studi-studi sejauh ini menunjukkan bahwa cannabinoid dapat aman dalam mengobati kanker, mereka tidak menunjukkan bahwa mereka membantu mengontrol atau menyembuhkan penyakit tersebut.
Efek bahaya konsumsi ganja
Baca Juga: Kronologi Singkat Epy Kusnandar Ditangkap Narkoba, Awalnya dari Laporan Warga
Mengandalkan ganja sendiri sebagai pengobatan sambil menghindari atau menunda perawatan medis konvensional untuk tumor dan kanker dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius.
Di sisi lain, ganja juga dapat menimbulkan beberapa bahaya bagi pengguna. Efek 'tinggi' dan euforia yang dihasilkan ganja membuat penggunanya berisiko mengalami kecemasan, paranoia, hingga tidak bisa mengontrol gerakan dan disorientasi.
Merokok ganja mengirimkan THC dan cannabinoid lainnya ke tubuh, tetapi juga mengirimkan zat berbahaya kepada pengguna dan orang-orang di sekitarnya, termasuk banyak zat yang sama ditemukan dalam asap tembakau, seperti meningkatkan risiko kanker dan penyakit saluran napas lainnya.
Epy Kusnandar Pernah Divonis Usianya Tinggal 4 Bulan
Kabar tentang Epy Kusnandar yang terlibat dengan narkoba mengejutkan banyak pihak. Terutama mengingat sebelumnya, aktor yang dikenal dari perannya di "Preman Pensiun" ini telah mengalami masa sulit akibat sakit tumor otak.
Pada suatu kesempatan, Epy Kusnandar mengungkapkan pengalamannya saat didiagnosis dengan tumor otak dan diberi perkiraan usia hidup hanya 4 bulan lagi. Pengakuan ini terjadi ketika dia menjadi bintang tamu di acara FYP pada tahun 2023 lalu. Meskipun dokter memberikan perkiraan tersebut dengan nada canda, namun hal tersebut membuat Epy Kusnandar merasa terpuruk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan