Suara.com - Kondisi kesehatan Ruben Onsu tengah disorot setelah presenter tersebut pingsan di tengah program acara televisi di Majalengka beberapa hari lalu. Ruben pun dibawa ke rumah sakit terdekat, kemudian dipindahkan ke RS swasta di Jakarta. Sang istri Sarwendah mengatakan kalau suaminya mengalami dehidrasi dan juga kelelahan.
Padatnya pekerjaan serta kurang istirahat diduga jadi pemicu menurunnya kesehatan Ruben. Presenter 40 tahun itu memang pernah mengaku kalau dirinya sering kurang istirahat lantaran jam tidur yang kurang. Hal itu terungkap saat ia ngobrol bareng dengan Melaney Ricardo beberapa waktu lalu.
"Apalagi ya soal jam tidur, tiga jam itu gue udah paling lama, itu udah istimewa. Jadi harus kembali bekerja, ngeluh enggak, cuma ada sesekali waktu bilang cape ya," ungkap Ruben seperti diunggah ulang dalam akun TikTok @agathaendang123.
Waktu tidur Ruben Onsu jelas sangat kurang dari aturan ideal kesehatan. Sebab, istirahat juga diperlukan tubuh untuk meregenerasi sel-sel yang rusak agar badan tetap prima.
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan RI, saat terletap, otak akan membersihkan racun-racun tidak berguna yang terbentuk selama tubuh beraktivitas seharian. Tidur disebut juga sebagai salah satu istirahat terbaik bagi tubuh agar dapat mengembalikan energi.
Memiliki kondisi tidur yang baik juga menjadi salah satu indikator kesehatan fisik dan psikis yang sehat. Kondisi tidur yang sehat ditentukan oleh dua hal, yaitu kuantitas tidur dan kualitas tidur. Kedua faktor ini harus dimiliki seseorang dengan seimbang. Sehingga, tidur yang berkualitas tidak hanya tentang lamanya waktu terlelap.
Menurut Kemenkes RI, tidur yang berkualitas dihubungkan dengan kondisi tidur yang dapat membuat tenang dan terpulihkan ketika bangun. Mengukur kualitas tidur sedikit berbeda dengan kuantitas tidur. Secara umum, kualitas tidur yang baik ditentukan oleh karakteristik berikut ini:
- Bisa tertidur segera setelah berada di tempat tidur atau memposisikan diri untuk tidur, dalam waktu 30 menit atau kurang.
- Dapat tidur sepanjang malam, jikalau terbangun di tengah tidur tidak lebih dari sekali per malam.
- Dapat memiliki kuantitas tidur dengan jumlah jam yang disarankan sesuai dengan kelompok usia.
- Dapat tertidur kembali dalam waktu sekitar 20 menit jika terbangun.
- Merasa beristirahat dengan tenang, pulih, penuh, dan berenergi saat bangun di pagi hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit