Suara.com - GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan tukak lambung adalah dua penyakit yang seringkali disalahartikan karena memiliki gejala yang mirip, seperti nyeri dan sensasi terbakar di ulu hati. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami.
Perbedaan Utama
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi-hepatologi di RS Siloam Kebon Jeruk, Dr. Hasan Maulahela, Sp.PD, Subsp.G.E.H.(K), menjelaskan bahwa GERD adalah kondisi di mana cairan lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa nyeri dan sensasi terbakar di dada.
"Kondisi ini terjadi karena kerusakan pada katup lambung yang menyebabkan asam lambung keluar dan mengiritasi kerongkongan," jelas Dr. Hasan seperti dikutip dari ANTARA.
Sementara itu, tukak lambung adalah kondisi di mana luka terbentuk pada lapisan permukaan lambung atau usus dua belas jari. "Kondisi ini terjadi karena selaput pelindung lambung terkikis, menyebabkan luka terbuka, biasanya akibat infeksi," tambah Dr. Hasan.
Gejala dan Penyebab
Gejala GERD selain heartburn meliputi sering bersendawa, rasa mengganjal di tenggorokan, kesulitan menelan, dan gangguan tidur. GERD sering dipicu oleh makanan pedas, berlemak, alkohol, atau merokok, dan biasanya memburuk setelah makan atau berbaring.
Sebaliknya, tukak lambung sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau penggunaan jangka panjang obat-obatan seperti ibuprofen atau aspirin. Gejala tukak lambung meliputi nyeri abdomen atas yang terasa seperti perut kembung atau terbakar, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan perdarahan gastrointestinal yang menyebabkan tinja berwarna hitam atau muntah darah.
Penanganan
Baca Juga: Tanya Nutrisionis: Asam Lambung Bikin Sengsara, Apakah Gerd Bisa Disembuhkan?
Penanganan GERD umumnya melibatkan perubahan gaya hidup dan pengobatan. Namun, beberapa kasus mungkin memerlukan perawatan jangka panjang. Tukak lambung dapat sembuh sepenuhnya dengan pengobatan, terutama jika disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori. Kesuksesan pengobatan tergantung pada kepatuhan pasien dan penyebab utama penyakit.
Pemeriksaan Diagnostik
Untuk mendiagnosis GERD dan tukak lambung, dokter menggunakan berbagai pemeriksaan, antara lain:
- Endoskopi: Menggunakan tabung fleksibel dengan kamera untuk melihat lapisan dalam kerongkongan, lambung, atau usus dua belas jari.
- Biopsi: Mengambil sampel jaringan selama endoskopi untuk dianalisis di laboratorium.
- Tes Asam 24 Jam: Mengukur jumlah asam lambung yang masuk ke kerongkongan selama 24 jam.
- Manometri Esofagus: Mengukur kontraksi otot esofagus dan fungsi kerongkongan.
- Pemeriksaan Urea Napas: Digunakan untuk mendeteksi bakteri Helicobacter pylori.
Dokter juga akan mengkaji riwayat medis pasien dan melakukan wawancara untuk memastikan diagnosis yang akurat dan menentukan penanganan yang tepat, apakah pasien menderita GERD atau tukak lambung.
Pemahaman yang tepat tentang perbedaan antara GERD dan tukak lambung sangat penting untuk memastikan perawatan yang efektif dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025