Suara.com - Masalah pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) kerap menjadi perbincangan masyarakat. Pasalnya, di beberapa daerah justru sudah memberikan MPASI saat usia anak masih berada di bawah 6 bulan.
Biasanya, beberapa orang tua memberikan MPASI di bawah 6 bulan ini karena adanya masalah pada ASI ibu. Selain itu, mitos juga mengatakan kalau pemberian MPASI anak lebih awal akan membuatnya menjadi lebih cepat pertumbuhannya. Namun, bagaimana kebenarannya?
Menanggapi hal tersebut, Ketua Unit Kerja Koordinasi Nutrisi & Penyakit Metabolik IDAI, DR Dr Titis Prawitasari, SpA(K) mengatakan, pemberian MPASI sebelum usia 6 bulan bukanlah hal yang dianjurkan. Hal ini karena perilaku tersebut justru malah membahayakan anak itu sendiri.
Dr Titis menjelaskan, pemberian MPASI di bawah usia 6 bulan berisiko menutup saluran cerna. Hal ini membuat gangguan saluran saluran cerna pada bayi itu sendiri. Dengan memberikan MPASI di usia bayi di bawah 6 bulan juga berisiko menyebabkan tersedak karena teksturnya yang tidak halus.
“Di Indonesia ternyata seperti pisang menjadi hal yang lumrah untuk diberikan sebelum 6 bulan namanya prelakteal. Bahayanya bisa menutup saluran cerna jadi ada sumbatan di saluran cerna. Tetapi mungkin bisa terjadi tersedak karena dia belum mampu teksturnya terlalu kasar,” ucap Dr Titis dalam HUT ke-70 IDAI, Sabtu (22/6/2024).
Saat bayi berusia di bawah 6 bulan sendiri juga hanya mampu menghisap dan menelan. Bahkan, saat usianya 6 bulan, bayi juga masih belum mengunyah dengan baik. Hal ini juga berisiko alami tersedak jika tekstur makanannya tidak halus.
“Kalau dia belum siap, maka harus diberikan cairan, karena dia mampunya menghisap dan menelan. Belum bisa mengunyah. Sementara mengunyah itu pada saat awal hanya mengantarkan makanan ke depan ke belakang. Sehingga kita tetap perlunya yang halus,” lanjutnya.
Bukan hanya itu, dalam memberikan MPASI ini juga melihat kemampuan fisik sang bayi. Dr Titis menuturkan, posisi bayi harus bisa duduk sendiri atau tidak dengan kondisi kepala tegak. Hal ini penting diperhatikan sebab jika kepala bayi belum tegak akan berisiko sebabkan tersedak.
“Kalau 6 bulan memang belum berharap dia bisa duduk sendiri, karena duduk sendiri biasanya 8 bulan ya. Tapi dia bisa didudukan dengan dada tegak. Yang paling penting adalah kepala sudah tegak. Kalau kepala masih belum tegak, tidak dianjurkan memberikan MPASI karena kemungkinan tersedak,” jelas Dr Titis.
Terkait pemberian makanan anak ini memang hal penting yang harus diperhatikan. Tidak hanya masalah waktu, tetapi kandungan di dalamnya juga harus diperhatikan. Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), berpesan, agar para ibu tidak memberikan anaknya makanan dengan gula berlebih.
“Usahakan untuk memberikan makanan anak dengan gula yang cukup dan tidak berlebih,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar