Suara.com - Batuk pilek termasuk salah satu penyakit yang umum dialami anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak yang masih bayi, penyakit itu bisa jadi tanda adanya alergi di tubuhnya. Agar tidak salah tindakan dalam pengobatan, Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K)., mengatakan bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membedakan hal tersebut.
"Kenali perbedaan gejala alergi atau bukan. Kalau anak gejala batuk pilek apakah demam lebih dominan, apakah ada dahak kental dan berwarna, jadi kenali dulu alergi atau tidak," jelas Prof. Budi saat webinar Nutricia dengan Primaku, Selasa (25/6/2024).
Apabila gejala yang dialami anak seperti di atas, kemungkinan anak hanya alami infeksi, dan bukan alergi. Sedangkan gejala alergi biasa lebih khas, kata Prof. Budi. Yakni, tidak sampai demam dan gejala lebih sering terjadi saat malam hari. Apabila anak alami batuk, lendirnya juga tidak berwarna alias bening.
Namun agar lebih pasti, Prof. Budi mengingatkan untuk lakukan pemeriksaan kepada dokter anak. Sebab, dengan begitu diharapkan bisa dipastikan alergi apa yang dialami oleh anak.
"Jadi kenali sedini mungkin. Kalau sudah dikenali baru konsultasi ke dokter. Untuk memastikan jenis alergi," sarannya.
Selain dari gejala, orang tua juga bisa mendeteksi alergi dari riwayat keluarga. Prof. Budi menjelaskan, apabila ada saudara kandung anak yang alami alergi, maka kemungkinan anak alami alergi sebanyak 30 persen.
"Tapi kalau alergi pada salah satu orang tua, risiko mengidap alergi jadi sebesar 40 persen. Kalau kedua orang tua punya alergi, risiko lebih meningkat sampai 60 persen. Bahkan risiko bisa 80 persen apabila orang tua punya alergi yang sama," paparnya.
Salah satu alergi yang bisa diidap anak ialah alergi susu sapi (ASS). ASS menjadi alergi makanan yang paling umum pada awal masa kanak-kanak, dengan insidensi 2-3 persen pada tahun pertama kehidupan.
Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa prevalensi ASS pada anak Indonesia sekitar 2-7,5 persen dengan protein susu sapi menjadi alergen kedua yang paling umum setelah telur. Oleh sebab itu, penanganan cepat dan tepat sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak jangka panjang ASS dan memastikan pertumbuhan serta perkembangan anak tidak terganggu.
Baca Juga: Jangan Asal Oles! Ini 4 Kesalahan Pakai Pelembap yang Bikin Iritasi Makin Parah
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif