Suara.com - Memastikan anak penderita kanker mendapatkan nutrisi yang cukup adalah tantangan yang sering dihadapi oleh orang tua. Dr. Dina Garniasih RD, SpA(K), Mkes, seorang ahli gizi dan dokter spesialis anak, memberikan beberapa saran praktis untuk mengatasi masalah nafsu makan pada anak-anak yang sedang menjalani pengobatan kanker.
Penyebab Penurunan Nafsu Makan
Sekitar 40 persen anak-anak mengalami kekurangan gizi saat pertama kali terdiagnosis kanker, dan angka ini bisa meningkat hingga 80 persen saat terapi dimulai. Penyebab utama penurunan nafsu makan pada anak penderita kanker adalah efek samping pengobatan, terutama kemoterapi.
"Kemoterapi mempengaruhi sel-sel di saluran cerna, menyebabkan mual, muntah, mulut kering, gangguan rasa, konstipasi, atau diare. Semua ini akhirnya menyebabkan penurunan nafsu makan," jelas Dr. Dina kepada Suara.com, ditulis Rabu (17/7/2024).
Strategi Mengatasi Penurunan Nafsu Makan
Untuk membantu anak-anak penderita kanker mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan, Dr. Dina memberikan beberapa tips yang dapat diterapkan oleh orang tua:
- Atasi Mual dan Muntah: Hindari makanan yang memicu mual seperti makanan berbumbu kuat. Jika mual sangat hebat, beri anak obat antimual atau antimuntah.
 - Mengatasi Nyeri: Jika nafsu makan anak berkurang karena nyeri, atasi dengan obat antinyeri.
 - Mulut Kering: Tingkatkan asupan cairan dan berikan makanan lunak atau permen yang disukai anak untuk mengatasi mulut kering.
 - Sariawan: Gunakan obat kumur atau tetes antijamur untuk mengatasi sariawan.
 - Konstipasi: Berikan makanan tinggi serat, cukup cairan, dan jika perlu, laksatif. Ajak anak untuk beraktivitas fisik.
 - Diare: Hindari makanan tinggi serat dan susu, berikan makanan seperti sup dan minuman elektrolit. Gunakan obat antidiare dan zinc jika diperlukan.
 
Dampak Kekurangan Nutrisi
Dr. Cut Nurul Hafifah SpA(K) dari divisi nutrisi dan penyakit metabolik, RSCM/FKUI, menjelaskan bahwa malnutrisi pada anak dengan kanker dapat menurunkan kualitas hidup, memperpanjang masa perawatan, meningkatkan beban perawatan, dan meningkatkan risiko kematian. Malnutrisi juga berdampak pada tumbuh kembang anak dan kecerdasan mereka di masa depan.
Anak dengan kanker yang berisiko tinggi mengalami malnutrisi adalah mereka yang mengidap kanker padat stadium lanjut atau kanker darah yang relaps. Oleh karena itu, penanganan nutrisi yang tepat sangat penting.
Baca Juga: Vidi Aldiano Terbang ke Thailand Demi Pengobatan Kanker, Orangtua Serta Istri Ikut Menemani
"Tatalaksana nutrisi harus disesuaikan dengan risiko pasien. Secara umum, makanan yang diberikan harus seimbang, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, sayur/buah, dan cairan," kata Dr. Cut.
Mitos Tentang Nutrisi dan Kanker
Orang tua juga perlu waspada terhadap mitos seputar nutrisi pada pasien kanker, seperti larangan mengonsumsi gula karena diklaim dapat membuat sel kanker tumbuh subur. Dr. Cut menjelaskan bahwa gula tetap dibutuhkan sebagai sumber energi, namun sebaiknya pilih gula kompleks daripada gula sederhana.
Memastikan anak penderita kanker mendapatkan nutrisi yang cukup adalah tantangan yang memerlukan perhatian khusus dari orang tua. Dengan memahami penyebab penurunan nafsu makan dan menerapkan strategi yang tepat, orang tua dapat membantu anak mereka mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung pengobatan dan tumbuh kembang yang optimal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara