Suara.com - Oleh sebagian ibu hamil, operasi Caesar sering kali dianggap sebagai pilihan yang lebih mudah dan nyaman dibandingkan dengan persalinan normal. Namun faktanya, operasi Caesar memiliki beberapa risiko dan komplikasi yang perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, dokter tidak selalu merekomendasikan operasi Caesar untuk semua ibu hamil.
Salah satu yang tidak merekomendasikan ibu hamil untuk melakukan operasi Caesar adalah dr. Fransiscus Octavius Hari Prasetyadi, Sp.OG, Dokter Spesialis Kandungan Sub Spesialis Fetomaternal National Hospital Surabaya.
Dalam acara daring yang berlangsung Selasa (16/7/2024), dr. Fransiscus mengatakan bahwa selama ibu hamil bisa melahirkan secara normal, maka tak perlu memilih operasi Caesar.
"Walaupun trennya masyarakat menengah atas ini banyak yang takut sakit, jadi kalau takut sakit ini apapun yang terjadi maunya Caesar," kata sang dokter.
Menurutnya, operasi bukan tanpa risiko. Bahkan, lantaran banyaknya ibu hamil yang melahirkan lewat operasi Caesar, belakangan tenaga medis kerap mendapat tambahan kasus yang sebetulnya bisa dihindari. Salah satunya adalah plasenta akreta.
"Bisa dicegah, yaitu plasenta akreta, yaitu menempelnya plasenta itu nggak normal, melekatnya ke dinding rahim itu melebihi yang seharusnya, kadang sampai menembus dinding rahim. Bahkan sampai ke luar menembus ke jaringan sekitarnya, ususnya di kantung kencing janin, risikonya besar sekali," papar dr. Fransiscus.
Kondisi plasenta akreta ini memang bisa diprediksi dengan alat USG canggih yang ada saat ini. Saat periksa kehamilan, dokter bisa melihat kondisi pembuluh darahnya secara detail, sehingga waktu mau operasi, punya gambaran mana yang harus jadi fokus perhatian.
Meski begitu, dr. Fransiskus tetap berkeyakinan bahwa selama ibu hamil bisa lahir normal, maka tak perlu melakukan operasi Caesar. Dan dengan begitu, risiko terjadinya plasenta akreta pun bisa dicegah.
Penting juga untuk diingat bahwa setiap kehamilan berbeda-beda. Dalam menentukan metode persalinan, setiap dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kesehatan ibu hamil, kondisi bayi, dan riwayat kehamilan sebelumnya.
Baca Juga: Waspada! Kematian Ibu Hamil Masih Tinggi, Ini Penyebab dan Solusinya
Ibu hamil juga disarankan untuk mendiskusikan semua pilihan persalinan dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang akurat dan membuat keputusan yang terbaik untuk diri sendiri dan bayinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan