Suara.com - Tim yang terdiri dari Key Opinion Leaders (KOL) Indonesia yang terkemuka, dipimpin oleh ahli gastroenterologi ternama Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, akan memulai uji coba Fexuprazan yang bertujuan untuk mengevaluasi penyembuhan gejala dan keamanan pada pasien Indonesia yang menderita Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD).
Investigator-initiated trial (IIT) ini didukung oleh Daewoong Pharmaceutical, mewakili langkah signifikan menuju solusi pengobatan GERD yang inovatif di Indonesia.
Fexuprazan, obat baru ke-34 dari Korea Selatan yang dikembangkan oleh Daewoong Pharmaceutical, adalah Potassium-Competitive Acid Blocker (P-CAB) yang memberikan pereda gejala secara cepat sejak dosis pertama, menghilangkan kebutuhan akan aktivasi yang dimediasi asam yang diperlukan oleh Proton Pump Inhibitors (PPI).
Fitur ini mengatasi keterbatasan umum PPI, seperti permulaan kerja yang tertunda dan penekanan asam yang tidak lengkap. Uji klinis Fase 3 terkini di Korea Selatan menunjukkan bahwa Fexuprazan lebih efektif daripada esomeprazole, dengan lebih banyak pasien yang mengalami perbaikan gejala dalam beberapa hari pertama pengobatan. Selain itu, perpanjangan waktu paruh Fexuprazan sebesar 9 jam mendukung peningkatan pengendalian gejala malam hari, yang sangat penting untuk kenyamanan dan pemulihan pasien.
IIT ini menerima Investigational New Drug (IND) pada tanggal 23 Juli dan akan dilaksanakan di tiga lokasi di Jakarta: Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Rumah Sakit Islam Cempaka Putih (RSI Cempaka Putih), dan Rumah Sakit Menteng Mitra Afia (RSMMA). Lokasi tersebut dipilih untuk memastikan representasi pasien Indonesia yang luas dan beragam, yang penting untuk data komprehensif tentang kemanjuran Fexuprazan di berbagai demografi.
Dibandingkan dengan terapi yang ada, Fexuprazan diyakini dapat secara signifikan memperbaiki pengendalian gejala, seperti nyeri ulu hati, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Uji coba ini menggarisbawahi komitmen KOL Indonesia untuk mengatasi kebutuhan medis yang belum terpenuhi melalui penelitian inovatif, dengan Daewoong memberikan dukungan dalam bentuk sumber daya dan keahlian.
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, ketua uji klinis, menyatakan, hasil penelitian dari uji klinis ini tidak hanya akan mendefinisikan kembali pengobatan GERD di Indonesia, tetapi juga menetapkan tolok ukur untuk standar perawatan pasien secara nasional.
“Penelitian ini, yang berakar kuat pada kebutuhan lokal, bertujuan untuk meningkatkan praktik perawatan kesehatan dan memastikan bahwa masyarakat kita memperoleh manfaat langsung dari kemajuan global dalam bidang kedokteran,” ucapnya, Rabu (14/8/2024).
CEO Daewoong Pharmaceutical, Seongsoo Park, menambahkan, kolaborasi dengan para peneliti Indonesia tidak hanya mendorong inovasi medis, tetapi juga menjawab kebutuhan kesehatan khusus penduduk Indonesia. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan perawatan pasien melalui perawatan inovatif seperti Fexuprazan,” terangnya.
Baca Juga: Cara Tepat Menjaga Kebersihan Alat Makan Anak, Jangan Pakai Sembarang Sabun!
Hingga Juli 2024, Fexuprazan, telah memasuki atau akan memasuki pasar di 30 negara, termasuk Korea, Filipina, Meksiko, Ekuador, dan Chili. Aplikasi pasar telah diajukan di 11 negara, termasuk Tiongkok, Brasil, dan Arab Saudi. Termasuk 14 negara seperti India dan UEA, di mana kontrak ekspor telah ditandatangani, Fexuprazan siap memasuki total 30 negara.
Tag
Berita Terkait
-
Distrik di New York Larang Penggunaan Masker Wajah, Senator Sentil soal Sentimen Anti-Asia
-
8 Warna Urine Jadi Penanda Baik Buruknya Kesehatan
-
Bayi Lahir Kuning Gegara Kista Duktus Koledokus? Ini Penjelasan Dokter
-
Jadi Andalan Masyarakat, Ini Dia Obat Sakit Ringan yang Paling Populer di Indonesia
-
5 Efek Buruk dari Sendentary Lifestyle yang Dapat Menyebabkan Obesitas
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah