Ini mencakup kegagalan untuk mengakui pekerjaan baik, memberikan tugas yang tidak berarti, mencabut tanggung jawab, mengingatkan secara terus-menerus tentang kesalahan, menetapkan target yang tidak mungkin dicapai, dan mengubah tujuan tanpa memberi tahu target.
Dampak Bullying di Tempat Kerja
Di tempat kerja, bullying ini sering kali menciptakan lingkungan kerja yang negatif, mengurangi produktivitas, dan mengancam keberlangsungan organisasi. Dalam organisasi perawatan kesehatan, misalnya, 80% perawat melaporkan mengalami bullying di tempat kerja. Seperti halnya di sekolah, lingkungan kerja mengharuskan individu-individu dewasa untuk berinteraksi secara teratur dalam ruang bersama, yang membuat hubungan sosial menjadi penting bagi fungsi organisasi.
Konsekuensi emosional dari bullying dapat menyebabkan karyawan yang menjadi korban mengundurkan diri, serta menciptakan lingkungan kerja yang tidak kondusif. Bullying di tempat kerja juga dikaitkan dengan respon negatif terhadap stres, yang dapat mempengaruhi kemampuan karyawan untuk mengelola emosi, terutama stres emosional.
Penelitian menunjukkan bahwa pelaku bullying di tempat kerja sering kali memiliki kecerdasan sosial yang tinggi tetapi kecerdasan emosional (EI) yang rendah. Mereka mungkin pandai mempengaruhi orang lain dan menempati posisi tinggi dalam hierarki sosial, tetapi kurang empati, yang memfasilitasi perilaku manipulatif. Dalam kelompok kerja dengan EI rendah, karyawan dapat dipengaruhi untuk terlibat dalam perilaku tidak etis yang mendukung atau mentolerir bullying.
Cara Mengatasi Bullying di Tempat Kerja
Untuk mengatasi bullying di tempat kerja, kecerdasan emosional (EI) menjadi kunci. EI yang tinggi di antara anggota tim kerja terbukti memiliki dampak signifikan pada perilaku etis dalam tim, seperti pada tim perawat. EI yang tinggi juga terkait dengan perbaikan lingkungan kerja dan menjadi moderator penting dalam mengelola konflik di tempat kerja.
Dimensi kesadaran diri dan pengelolaan diri dari EI telah terbukti memiliki korelasi positif yang kuat dengan kepemimpinan yang efektif dan kemampuan kepemimpinan spesifik untuk membangun lingkungan kerja dan budaya kerja yang sehat. Dengan demikian, meningkatkan EI dan keterampilan kepemimpinan dalam tim kerja adalah langkah penting untuk mengurangi dan mencegah bullying di tempat kerja, menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
Catatan Redaksi: Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.
Baca Juga: Dua Institusi Ini Diminta Perbaiki Sistem PPDS, Buntut Kasus Dokter Muda Undip Bunuh Diri
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!