Suara.com - Menurut informasi dari idicianjur.org, salah satu penyakit yang banyak diderita bagi sebagian wanita adalah vulvovaginitis. Secara umum, vulvovaginitis adalah peradangan atau iritasi pada vagina dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita). Ini dapat terjadi pada wanita dari segala usia, termasuk anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Vulvovaginitis adalah masalah yang berbahaya bagi organ intim wanita. Penyakit ini biasanya menyebabkan keputihan yang tidak normal, seringkali berbau tidak sedap, dan penderita juga mengalami sensasi terbakar saat berkemih atau berhubungan seksual.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI Kota Cianjur adalah cabang dari organisasi profesi kedokteran yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. IDI Cianjur telah berupaya dan berusaha untuk mengedukasi serta memberikan konsultasi gratis untuk mengobati pria atau wanita yang sedang mengalami gangguan kesehatan.
IDI Cianjur berfokus pada pengembangan profesionalisme dokter dan peningkatan pelayanan kesehatan di wilayah Cianjur. Ikatan Dokter Indonesia saat ini fokus untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait masalah penyakit vulvovaginitis serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit vulvovaginitis?
Dilansir dari laman https://idicianjur.org, vulvovaginitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada vulva dan vagina, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah penyebab utama terjadinya vulvovaginitis meliputi:
1. Infeksi jamur
Salah satu penyebab vulvovaginitis yang paling umum adalah infeksi jamur. Biasanya, gejalanya adalah gatal, kemerahan, dan keputihan yang tebal dan berwarna putih seperti keju cottage.
2. Infeksi bakteri
Baca Juga: Panduan Pola Makan Seimbang untuk Gaya Hidup Sehat
Infeksi bakteri juga dapat terjadi karena ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina. Bakteri seperti Gardnerella, Streptococcus, dan Staphylococcus dapat berkembang biak secara berlebihan, menyebabkan keputihan berbau amis berwarna abu-abu.
3. Penyakit menular seksual
Vulvovaginitis dapat disebabkan oleh infeksi seperti klamidia, gonore, herpes, dan trikomoniasis, yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman dan dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti nyeri dan keputihan yang tidak biasa.
4. Iritasi atau alergi
Penggunaan produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras, sabun beraroma, atau pembalut serta tampon yang tidak cocok dapat menyebabkan iritasi pada area genital. Kebersihan yang tidak memadai juga dapat meningkatkan risiko terjadinya vulvovaginitis.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penyakit vulvovaginitis?
Berita Terkait
-
5 Fakta Zhao Lusi Derita Afasia, Benarkah Akibat Perlakuan Buruk Agensi?
-
Kenali Penyebab Serangan Jantung, IDI Kota Bekasi Berikan Solusi Pengobatan
-
Kenali Penyebab Osteoporosis, IDI Bogor Bagikan Solusi Pengobatan
-
Kenali Penyakit Gonore, IDI Banjar Bagikan Solusi Pengobatan
-
Kenali Penyebab Gangguan Menstruasi, IDI Ciamis Berikan Informasi Pengobatan
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda