Suara.com - Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ukuran lingkar pinggang memiliki kaitan erat dengan risiko kematian akibat diabetes. Studi ini menyoroti pentingnya menjaga ukuran lingkar pinggang ideal untuk meningkatkan kelangsungan hidup penderita diabetes.
Dalam studi yang dipimpin oleh Huizhong Ji dari Northern Jiangsu People’s Hospital, para peneliti menganalisis data dari 3.151 perempuan dan 3.473 pria penderita diabetes di Amerika Serikat selama periode 2003 hingga 2018. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Exploratory Research and Hypothesis in Medicine.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan dengan ukuran lingkar pinggang 107 cm memiliki tingkat risiko kematian akibat diabetes yang paling rendah. Sementara itu, pada pria, ukuran lingkar pinggang ideal untuk risiko terendah adalah 89 cm.
Peneliti juga menemukan bahwa ukuran lingkar pinggang yang kurang atau lebih dari angka tersebut dapat meningkatkan risiko kematian. Pada perempuan, ukuran lingkar pinggang yang terlalu kecil atau terlalu besar sama-sama berbahaya.
Sedangkan pada pria, ukuran lingkar pinggang lebih dari 89 cm secara signifikan meningkatkan risiko kematian akibat diabetes.
Situasi ini dijelaskan oleh para peneliti sebagai bentuk "paradoks obesitas," yaitu fenomena di mana seseorang dengan berat badan lebih tinggi dari standar dapat memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit tertentu, termasuk diabetes.
Penelitian ini juga menyoroti bahaya lemak viseral, yakni lemak di sekitar organ perut, yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada penderita diabetes.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit lemak viseral ternyata dapat memengaruhi kesehatan pria dan perempuan dengan cara yang berbeda.
Sebagai penelitian pertama yang secara spesifik menghubungkan ukuran lingkar pinggang dengan risiko kematian akibat diabetes, hasil ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya menjaga berat badan ideal dan ukuran lingkar pinggang untuk meningkatkan harapan hidup penderita diabetes. (antara)
Berita Terkait
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Kesemutan dan Mati Rasa? Waspadai Diabetic Foot, Komplikasi Diabetes yang Berujung Amputasi
-
Daftar Ikan yang Baik untuk Penderita Diabetes, Pilihan Terbaik dan Cara Konsumsinya
-
6 Rekomendasi Menu Buka Puasa Penderita Diabetes, Makan Nikmat Tanpa Khawatir Gula Darah Melonjak
-
Rekomendasi Makanan untuk Penderita Diabetes saat Sahur dan Buka Puasa 2025
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial