Suara.com - Konsumsi gula yang berlebihan menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di era modern. Dalam jumlah wajar, gula berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh. Namun, terlalu banyak mengonsumsinya dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis.
Merujuk pada data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, hipertensi dan diabetes telah menjadi masalah utama kesehatan masyarakat. Tren Diabetes Melitus (DM) pada usia di atas 15 tahun meningkat dari 2,0% menjadi 2,2%. Demikian pula, angka DM pada penduduk semua umur naik dari 1,5% menjadi 1,7%. Data ini menunjukkan perlunya kesadaran lebih besar untuk membatasi konsumsi gula.
World Health Organization (WHO) menyarankan agar asupan gula tambahan per hari tidak melebihi 10% dari total kalori harian untuk manfaat kesehatan signifikan. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan merekomendasikan batas konsumsi gula tambahan maksimal 25 gram per hari, atau setara dengan 6 sendok teh.
Bahaya Konsumsi Gula Berlebih bagi Kesehatan
1. Meningkatkan Risiko Obesitas
Gula berlebih, terutama dari minuman manis, dapat meningkatkan asupan kalori secara drastis. Kalori yang tidak digunakan tubuh akan disimpan sebagai lemak, yang pada akhirnya memicu obesitas.
2. Diabetes Tipe 2
Konsumsi gula yang tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Akibatnya, risiko diabetes tipe 2 meningkat.
3. Kerusakan Gigi
Baca Juga: Kejagung Kembali Tetapkan 9 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi Importasi Gula
Gula merupakan makanan utama bagi bakteri di dalam mulut. Ketika bakteri memproses gula, mereka menghasilkan asam yang merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
4. Penyakit Jantung
Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida, menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), dan menyebabkan peradangan. Semua faktor ini meningkatkan risiko penyakit jantung.
5. Gangguan Kesehatan Mental
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat memengaruhi suasana hati dan berkontribusi pada gangguan seperti depresi dan kecemasan.
Mengenali Makanan dan Minuman dengan Gula Tinggi
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis