Suara.com - Dunia medis Indonesia kembali mencatat langkah besar dalam pemanfaatan terapi regeneratif. Celltech Stem Cell Centre, di bawah kepemimpinan Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, resmi menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Kerja sama ini membuka peluang besar bagi pelayanan terapi sel punca (stem cell) dan penyimpanan tali pusat bayi baru lahir, yang kini dapat diakses langsung di dalam negeri tanpa perlu berobat ke luar negeri.
Penandatanganan kerja sama yang berlangsung di Vinski Tower, Jakarta, ini dihadiri oleh Karumkit RSPPN, Kolonel Ckm DR. dr. Markus Wibowo, Sp.OT., MARS, serta tim medis dari kedua institusi.
Langkah ini menandai revolusi dalam pelayanan stem cell di Indonesia, khususnya bagi anggota pertahanan negara dan masyarakat luas.
Stem Cell: Revolusi Pengobatan Masa Depan
Terapi sel punca telah menjadi terobosan besar dalam dunia medis. Berdasarkan penelitian, teknologi ini dapat membantu menyembuhkan lebih dari 80 jenis penyakit, termasuk stroke, diabetes, dementia, Alzheimer, Parkinson, penyakit autoimun, gagal ginjal, penyakit jantung, kanker, hingga autisme.
Dengan kemampuan untuk meregenerasi jaringan yang rusak dan menggantikan sel yang telah mati, stem cell menjadi solusi bagi berbagai penyakit degeneratif yang sebelumnya sulit disembuhkan.
Melalui kerja sama ini, teknologi canggih dalam terapi sel punca dapat semakin berkembang dan diterapkan di RSPPN, sebuah rumah sakit modern berlantai 26 yang didedikasikan untuk layanan kesehatan berkualitas tinggi bagi anggota pertahanan negara.
Keberhasilan kerja sama ini tidak lepas dari visi besar Prof. dr. Deby Vinski, seorang ahli stem cell terkemuka yang juga menjabat sebagai Presiden World Council of Stem Cell, Geneva, Swiss. Melalui Celltech Stem Cell Centre, beliau telah berkomitmen untuk membawa teknologi sel punca terbaik ke Indonesia.
Baca Juga: Malaysia Kian Gencar Tarik Wisatawan Pasien Asal Indonesia
"Kami sangat antusias dengan kerja sama ini karena akan membuka peluang besar dalam pengembangan pengobatan berbasis sel punca, yang memiliki potensi luar biasa dalam meningkatkan kualitas hidup pasien," ujar Prof. dr. Deby Vinski dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Sebagai pusat terapi stem cell terdepan di Indonesia, Celltech telah memiliki izin dari Kementerian Kesehatan serta sertifikasi internasional GMP (Good Manufacturing Practice).
Laboratorium ini menggunakan teknologi Quantum Closed System, yang memastikan proses sterilisasi maksimal dalam penyimpanan dan pengolahan sel punca, memberikan keamanan dan efektivitas terbaik bagi pasien.
Celltech juga memiliki rekam jejak kerja sama dengan berbagai institusi ternama, baik di dalam negeri seperti RS POLRI, RS Kanker Dharmais, RS PON, RS UNHAS, dan RS UNHAN, maupun internasional seperti EFHRE International University Barcelona, Leonardo da Vinci University Italy, dan University Gabriele d'Annunzio di Chieti Pescara, Italia.
Masa Depan Terapi Stem Cell di Indonesia
Sebagai bagian dari komitmennya dalam pengembangan teknologi kesehatan, Prof. dr. Deby Vinski juga berencana mengadakan pelatihan sertifikasi internasional bagi 12 dokter spesialis dari RSPPN.
Para dokter ini akan mendapatkan sertifikat kelas dunia dalam bidang stem cell dari World Council of Stem Cell (WOCS).
Salah satu inovasi besar yang turut dihadirkan dalam kerja sama ini adalah penyimpanan tali pusat bayi baru lahir. Tali pusat mengandung sel punca hematopoietik dan mesenkimal, yang dapat digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit degeneratif di masa depan.
Dengan menyimpan tali pusat bayi di laboratorium bersertifikasi seperti Celltech, keluarga memiliki investasi kesehatan yang sangat berharga.
Kerja sama antara Celltech dan RSPPN adalah tonggak penting dalam pengembangan kedokteran anti-aging dan regenerative di Indonesia.
Dengan hadirnya teknologi stem cell di rumah sakit nasional, masyarakat kini memiliki akses lebih luas terhadap pengobatan canggih tanpa harus ke luar negeri.
Komitmen ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana teknologi kesehatan menjadi salah satu pilar utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan Celltech sebagai pelopor, masa depan dunia medis Indonesia semakin menjanjikan, membawa harapan baru bagi pasien yang membutuhkan solusi kesehatan regeneratif.
Kolaborasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membangun ekosistem kesehatan yang berkelanjutan, di mana inovasi medis dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi bangsa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas