Suara.com - Dalam dunia yang serba cepat seperti sekarang, makan sering kali menjadi aktivitas sekadar mengisi perut. Kita terbiasa makan sambil bekerja, menonton televisi, atau bahkan sambil bermain ponsel. Akibatnya, kita kerap tidak benar-benar menikmati makanan yang kita konsumsi, dan tanpa sadar makan secara berlebihan. Inilah mengapa konsep mindful eating semakin populer sebagai solusi untuk menikmati makanan dengan penuh kesadaran dan tanpa rasa bersalah.
Mindful eating atau makan dengan kesadaran penuh adalah praktik makan yang melibatkan perhatian terhadap rasa lapar, rasa kenyang, cita rasa makanan, serta emosi yang menyertai proses makan.
Psikolog dan praktisi kesehatan mental, Intan Erlita, M.Psi, menjelaskan bahwa mindful eating membantu seseorang mengenali sinyal tubuhnya sendiri.
“Saat kita makan dengan penuh kesadaran, kita lebih peka terhadap kapan tubuh benar-benar lapar, bukan hanya sekadar tergoda secara emosional atau visual,” ujarnya.
Berbeda dengan diet ketat yang fokus pada pembatasan, mindful eating mengajarkan kita untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan positif dengan makanan.
Mindful eating bukan berarti harus menahan diri secara ketat atau melewatkan makanan favorit, sebaliknya, ini adalah tentang bagaimana kita tetap bisa menikmati makanan dengan perlahan, sadar, dan penuh rasa syukur.
Misalnya, sebelum menyendok opor ayam, ambil jeda sejenak untuk mencium aromanya, menikmati tampilannya, lalu makan dengan perlahan dan fokus.
Kemudian tak kalah penting juga, hindari makan sambil berbincang atau sambil memainkan ponsel, karena hal ini bisa mengalihkan perhatian dari pengalaman makan itu sendiri.
Penting juga untuk mengenali perbedaan antara rasa lapar secara fisik dan keinginan makan secara emosional.
Baca Juga: Gaya Hidup Sehat Sejak Dini, Dimulai dari Pola Makan Bergizi Seimbang
Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, mindful eating juga berkontribusi besar terhadap kesehatan mental. Saat kita makan dengan penuh kesadaran, kita mengurangi kebiasaan makan emosional yang sering dipicu oleh stres, kecemasan, atau kesedihan. Dengan lebih peka terhadap apa yang tubuh butuhkan, kita bisa mengelola emosi dengan cara yang lebih sehat, tanpa harus mencari pelarian dalam makanan. Mindful eating membantu membangun rasa percaya diri dan penghargaan diri yang lebih kuat, karena kita merasa lebih mampu mengontrol pilihan hidup sehari-hari.
Menerapkan prinsip mindful eating membawa berbagai manfaat, antara lain:
- Mencegah makan berlebihan: Dengan memperhatikan setiap gigitan, kita lebih cepat menyadari kapan tubuh merasa cukup.
- Meningkatkan kenikmatan makan: Kita jadi lebih menghargai rasa dan kualitas makanan, bukan hanya kuantitasnya.
- Mendukung kesehatan pencernaan: Makan perlahan membantu sistem pencernaan bekerja lebih optimal.
- Mengurangi stres terkait makanan: Mindful eating membantu kita lepas dari perasaan bersalah atau cemas setelah makan.
Awas, Tergoda Makan Karena Alasan Sosial
Sering kali kita tergoda makan lebih karena alasan sosial seperti takut menolak suguhan keluarga daripada karena lapar sungguhan. Dengan konsep mindful eating, kita tidak menolak makanan secara kasar, tetapi tahu batasnya. Cukup dengan mencicipi satu atau dua sendok kecil, sambil tetap menghargai tuan rumah atau anggota keluarga yang menyajikannya.
Agar terhindar dari godaan tersebut, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Minum air putih secara cukup, dapat membantu mengatur nafsu makan dan mencegah konsumsi makanan berlebih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!