Suara.com - Kemajuan teknologi medis membuka harapan baru bagi para penderita gangguan irama jantung tak beraturan, khususnya Supraventricular Tachycardia (SVT).
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik usia lanjut maupun kalangan muda, dan bila tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi serius hingga mengancam jiwa.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis aritmia dari RS Siloam TB Simatupang, dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.JP (K), FIHA, menegaskan bahwa SVT merupakan kondisi gangguan irama jantung dengan denyut yang terlalu cepat, dan jika dibiarkan bisa berujung pada gagal jantung, stroke, bahkan kematian.
“Secara umum, aritmia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: irama jantung yang lebih cepat dari normal (tachycardia), lebih lambat dari normal (bradycardia), dan irama yang tidak beraturan (flutter),” jelas dr. Dony dikutip dari ANTARA pada Senin (19/5/2025).
Gejala awal SVT bisa tampak ringan, seperti rasa tidak nyaman di dada, padahal detak jantung bisa meningkat drastis, bahkan saat tubuh dalam keadaan istirahat.
Lebih dari itu, dr. Dony menyebut bahwa gangguan irama ini dapat berlangsung selama 2–3 jam dan sering kali menghilang secara spontan, tetapi tetap membawa risiko serius.
Kemajuan Teknologi Ablasi
Untungnya, perkembangan teknologi dalam dunia medis, khususnya dalam bidang elektrofisiologi jantung, telah memungkinkan dilakukannya prosedur ablasi yang sangat efektif untuk mengatasi SVT.
Prosedur ini menargetkan langsung sumber gangguan irama jantung melalui teknologi pemanasan menggunakan energi frekuensi radio (radio-frequency/RF).
Baca Juga: Waspada! Ini Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Kerusakan Jantung
"Prosedur ablasi memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam mengatasi SVT, yakni sekitar 90-95 persen," kata dr. Dony.
Yang menarik, ablasi bukanlah prosedur bedah terbuka. Prosesnya dilakukan dengan memasukkan kateter dari pembuluh darah di pangkal paha dan diarahkan ke jantung.
Di sinilah teknologi pemetaan jantung dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D) berperan besar untuk mengidentifikasi titik gangguan secara akurat.
“Meskipun sebagian besar prosedur menggunakan pemetaan 2D, pemetaan 3D menawarkan detail yang lebih mendalam, sehingga memungkinkan tindakan yang lebih akurat,” terang dr. Dony.
Ia menambahkan bahwa teknologi 3D ini sangat penting terutama untuk menangani kasus SVT yang lebih kompleks, dan saat ini RS Siloam TB Simatupang telah dilengkapi dengan teknologi tersebut.
Prosedur Aman untuk Berbagai Usia
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya