Suara.com - Di tengah semakin kompleksnya tantangan pendidikan dan tumbuh kembang anak, perhatian terhadap asupan nutrisi menjadi semakin krusial.
Salah satu nutrisi yang kini mendapat sorotan serius adalah DHA (Docosahexaenoic Acid) dan EPA (Eicosapentaenoic Acid), dua jenis asam lemak omega-3 yang terbukti memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan otak, emosi, dan kecerdasan anak.
Sayangnya, hasil riset yang diterbitkan di British Journal of Nutrition oleh Cambridge University Press menunjukkan bahwa 80 persen anak Indonesia masih kekurangan DHA, khususnya pada kelompok usia 4 hingga 12 tahun.
Padahal, menurut standar FAO dan WHO, asupan DHA dan EPA sangat vital dalam masa pertumbuhan anak untuk mendukung kemampuan kognitif, konsentrasi, serta daya ingat yang optimal.
“EPA dan DHA adalah fondasi penting yang mendukung tumbuh kembang anak, membentuk kecerdasan, emosi yang seimbang, dan daya tahan tubuh yang kuat,” jelas dr. Ria Yoanita, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dalam acara Pekan Seni Anak Pintar Indonesia yang digagas oleh Cerebrofort dan Kalbe Consumer Health.
Ia menambahkan bahwa kekurangan asupan dua zat ini mungkin tidak langsung terlihat secara kasat mata, namun dampaknya bisa signifikan terhadap potensi anak dalam jangka panjang.
Tak hanya mendukung perkembangan otak, DHA juga berperan dalam menjaga fungsi penglihatan dan sistem saraf anak.
Ini sebabnya para ahli menyebutkan bahwa DHA adalah nutrisi otak yang tidak boleh diabaikan, terutama di masa emas tumbuh kembang anak yang terjadi pada lima tahun pertama kehidupannya.
Namun, masih banyak orang tua yang belum tahu bagaimana cara memenuhi kebutuhan DHA anak mereka secara optimal, terutama jika anak memiliki kepekaan terhadap ikan atau tidak menyukai rasa amis dari makanan laut.
Baca Juga: Punya Uang Rp 50 Juta Bisa Beli Mobil Apa? Ini 4 Mobil Bekas Keren Bergaya Anak Muda!
Menanggapi hal tersebut, dr. Ria memberikan solusi praktis, “Orang tua bisa mengolah makanan secara variatif atau memberikan alternatif suplemen dengan kandungan EPA dan DHA, misalnya dalam bentuk gummy yang lebih disukai anak-anak.”
Menjawab tantangan tersebut, Cerebrofort menghadirkan inovasi dalam bentuk Cerebrofort Gummy, yaitu suplemen anak berbentuk permen kenyal dengan rasa yang menyenangkan dan kandungan omega-3 (EPA & DHA) yang dibutuhkan untuk perkembangan otak anak.
Produk ini hadir sebagai solusi cerdas untuk mendampingi anak bertumbuh menjadi pribadi yang sehat dan pintar. Selain memberi asupan nutrisi yang tepat, para ahli juga menekankan pentingnya membangun kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini sejalan dengan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Dalam program ini, anak-anak didorong untuk membiasakan diri bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, gemar belajar, aktif di masyarakat, dan tidur tepat waktu.
“Anak hebat tumbuh dari kebiasaan baik, dan kebiasaan baik tumbuh dari kolaborasi hebat antara sekolah dan orang tua,” ujar dr. Retno Wulandari, Ketua Sub Tim Kerja Penguatan Karakter Kemendikdasmen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia