Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan makerel adalah gudang nutrisi. Kandungan utama yang bermanfaat bagi rambut adalah asam lemak omega-3. Omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat, melindungi folikel rambut dari peradangan dan kerusakan.
Studi menunjukkan bahwa konsumsi rutin omega-3 dapat mengurangi kerontokan rambut dan meningkatkan ketebalan helai rambut.
Selain itu, ikan juga menyediakan vitamin D, B, dan selenium, yang semuanya berperan dalam menjaga kesehatan dan kekuatan rambut.
4. Alpukat
Alpukat bukan hanya buah favorit bagi para pegiat diet, tetapi juga pahlawan untuk rambut sehat. Buah ini kaya akan vitamin E, antioksidan kuat yang melindungi folikel rambut dari kerusakan akibat radikal bebas.
Vitamin E juga merangsang sirkulasi darah di kulit kepala, menciptakan lingkungan yang sehat untuk pertumbuhan rambut.
Asam lemak tak jenuh tunggal yang ada di dalam alpukat juga membantu menjaga kelembapan kulit kepala, mencegah kekeringan yang bisa menyebabkan rambut rapuh.
5. Aneka Kacang-kacangan dan Biji-bijian
Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan mete, serta biji-bijian seperti kuaci (biji labu dan bunga matahari), adalah camilan sehat yang menyimpan segudang manfaat.
Baca Juga: 5 Gaya Rambut Pendek Pria Sesuai Bentuk Wajah, Jangan Sampai Salah Pilih!
Makanan ini kaya akan vitamin E, vitamin B, zinc, selenium, dan asam lemak esensial. Nutrisi ini bekerja sama untuk memperkuat akar rambut, mengurangi peradangan, dan meningkatkan pertumbuhan.
Kuaci, khususnya, dikenal sebagai sumber zinc dan protein yang baik, yang keduanya sangat penting untuk perbaikan dan pertumbuhan jaringan rambut.
6. Tiram
Zinc adalah mineral penting yang sering luput dari perhatian. Padahal, zinc memainkan peran krusial dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan rambut.
Kekurangan zinc dapat memicu kerontokan rambut yang parah. Tiram adalah salah satu sumber zinc terbaik; satu porsi tiram bisa memenuhi hampir seluruh kebutuhan harian zinc.
Jika tiram sulit didapat, Anda bisa mencari sumber zinc lain seperti kacang-kacangan, biji labu, atau hati sapi.
Berita Terkait
-
Bosan dengan Warna Rambut Itu Saja? Ini 5 Rekomendasi Cat Rambut yang Bagus dan Tahan Lama
-
Viral!! Seorang Siswa di Makassar Tuai Protes Stop Razia Rambut
-
Bye-bye Kusut! 3 Bahan Alami Ini Ampuh Bikin Buat Rambut Keriting Lebih Tertata
-
Meninggal Dunia, Terkuak Alasan Pilu Mpok Alpa Selalu Pakai Wig Saat Syuting
-
Biar Look Makin Trendy! 5 Inspirasi Hairstyle Mark NCT yang Wajib Dicoba
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya