Health / Parenting
Kamis, 02 Oktober 2025 | 20:08 WIB
Ilustrasi parenting (Freepik)

Suara.com - Rasa percaya diri menjadi salah satu bekal penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang percaya pada dirinya sendiri akan lebih mudah menghadapi tantangan hidup, baik di sekolah maupun dalam lingkungan sosialnya.

Namun, membangun kepercayaan diri bukan proses instan. Orang tua perlu memberi perhatian, dukungan, serta teladan yang konsisten agar anak merasa dihargai dan mampu mengembangkan potensinya.

Berikut adalah beberapa tips parenting untuk mengembangkan atau menumbuhkan rasa percaya diri anak, baik usia sekolah maupun yang sudah remaja.

Ilustrasi bayi . (freepik)

1. Pujian yang Tepat Membentuk Mental Positif

Salah satu cara sederhana adalah dengan memberikan pujian yang bijak. Pujian tidak harus berlebihan, cukup berfokus pada usaha anak ketimbang hanya pada hasil akhir. Dengan begitu, anak belajar bahwa kerja kerasnya dihargai, meski hasil belum sempurna.

Orang tua disarankan menggunakan kata-kata positif yang spesifik agar anak merasa usahanya benar-benar diperhatikan.

2. Ajarkan Tanggung Jawab Sejak Dini

Memberi anak tanggung jawab sesuai usianya juga bisa menumbuhkan rasa percaya diri. Misalnya, membiasakan anak merapikan tempat tidur, membantu pekerjaan rumah sederhana, atau merawat diri sendiri.

Keberhasilan menyelesaikan tugas membuat anak merasa dibutuhkan dan memberi dorongan positif untuk terus percaya pada kemampuannya.

Baca Juga: Anaknya Sudah Gemar Baca Buku Politik dan Ekonomi di Usia 8 Tahun, Rio Dewanto: Gue Juga Bingung

3. Dukung Minat dan Bakat Anak

Setiap anak memiliki keunikan tersendiri. Orang tua bisa membantu mereka menemukan minat dan bakat, lalu memberi ruang untuk mengembangkannya.

Baik lewat seni, musik, olahraga, atau kegiatan lain, dukungan terhadap hobi anak akan meningkatkan rasa percaya diri sekaligus membantu mereka mengekspresikan diri.

4. Libatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan

Mendorong anak membuat keputusan sederhana, seperti memilih pakaian atau menentukan menu makan, membantu mereka merasa punya kendali atas hidupnya. Kepercayaan diri akan tumbuh seiring bertambahnya pengalaman dalam mengambil keputusan.

5. Pentingnya Kemampuan Sosial

Selain tanggung jawab pribadi, interaksi sosial juga berperan besar. Mengajarkan anak keterampilan komunikasi, kerjasama, dan pemecahan masalah membuat mereka lebih nyaman saat berhubungan dengan orang lain.

Keterlibatan dalam aktivitas sosial akan memberi anak rasa diterima, dihargai, dan menumbuhkan keyakinan pada dirinya sendiri.

6. Hindari Perbandingan Negatif

Perbandingan dengan saudara atau teman sering kali membuat anak merasa rendah diri. Para ahli mengingatkan orang tua untuk menekankan keunikan setiap anak. Fokuslah pada kelebihan yang mereka miliki, bukan membandingkan dengan orang lain.

ilustrasi orang tua yang menerapkan positive parenting (pexels/Elina Fairytale)

7. Pandang Hambatan sebagai Kesempatan Belajar

Menghadapi rintangan adalah bagian dari proses tumbuh. Orang tua sebaiknya mengajarkan anak untuk melihat tantangan sebagai peluang, bukan hambatan.

Namun, hindari terlalu banyak memerintah. Anak perlu belajar menemukan solusi agar tidak bergantung sepenuhnya pada orang tua.

8. Orang Tua Jadi Contoh Nyata

Anak cenderung meniru sikap orang dewasa. Karena itu, menunjukkan rasa percaya diri dalam tindakan sehari-hari adalah cara efektif untuk memberi teladan. Ketika orang tua mampu bersikap tenang dan yakin, anak pun lebih mudah meniru hal positif tersebut.

9. Dukungan Emosional Jangan Dilupakan

Ketika anak kecewa atau gagal, orang tua perlu hadir untuk mendengarkan dan memberi dukungan emosional. Anak perlu diajarkan bahwa kegagalan adalah hal wajar, dan setiap orang bisa belajar darinya.

Dengan pemahaman ini, anak akan lebih siap menghadapi stres dan frustasi tanpa kehilangan rasa percaya diri.

10. Hindari Kritik di Depan Umum

Mengkritik anak di hadapan orang banyak justru bisa membuat mereka kehilangan rasa percaya diri. Jika anak berbuat salah, sebaiknya dibicarakan secara pribadi. Hal ini akan menjaga harga diri anak sekaligus mengajarkan tanggung jawab.

Percaya diri bukanlah sifat bawaan, melainkan hasil proses panjang. Dengan dukungan, pujian yang tepat, dan teladan dari orang tua, anak akan tumbuh lebih berani menghadapi tantangan.

Membesarkan anak percaya diri memang membutuhkan kesabaran. Namun, hasilnya akan terasa ketika mereka mampu berdiri tegak menghadapi dunia dengan keyakinan pada dirinya sendiri.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

Load More