- Anak usia sekolah di Indonesia masih menghadapi tantangan gizi, dengan konsumsi susu yang rendah dan risiko defisiensi mikronutrien.
- Diamond UHT Milk meluncurkan kampanye “Bekal Seru Semua Aksimu” untuk mendukung Generasi Alpha lewat nutrisi lengkap, edukasi, dan aktivitas menyenangkan.
- Dokter, psikolog, hingga figur publik menekankan bahwa bekal sehat tidak hanya soal makanan, tapi juga dukungan emosional dan kesempatan eksplorasi anak.
Suara.com - Generasi Alpha, sebutan untuk anak-anak yang lahir di era digital, tumbuh di tengah derasnya arus teknologi dan informasi. Mereka akrab dengan gadget sejak kecil, memiliki rasa ingin tahu tinggi, dan terbiasa dengan stimulasi cepat dari berbagai platform digital.
Namun, di balik kecanggihan ini, muncul tantangan baru bagi orang tua: bagaimana memastikan anak tetap tumbuh sehat, aktif, dan seimbang—tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental dan emosional.
Menjawab tantangan ini, Diamond UHT Milk memperkenalkan kampanye “Bekal Seru Semua Aksimu” sebagai wujud dukungan bagi anak-anak Indonesia.
Kampanye ini menekankan pentingnya bekal sehat yang mencakup nutrisi lengkap, aktivitas fisik, serta dukungan emosional yang konsisten dari keluarga.
Acara peluncuran kampanye ini diadakan di Scientia Park, Summarecon Serpong, menghadirkan berbagai ahli gizi, psikolog anak, hingga figur publik Artika Sari Devi.
Menurut dr. S. Tumpal Andreas C., M.Ked (Ped), Sp.A, masa usia 5–12 tahun adalah periode emas yang menentukan arah pertumbuhan anak.
“Masa usia ini merupakan periode krusial bagi perkembangan fisik dan kognitif. Defisiensi mikronutrien masih sering ditemukan di Indonesia, berisiko menurunkan imunitas, menghambat konsentrasi belajar, hingga memengaruhi pertumbuhan jangka panjang. Karena itu, anak membutuhkan bekal berupa pola makan seimbang, termasuk susu yang mengandung protein berkualitas, vitamin, serta mineral penting,” jelasnya.
Selain nutrisi, dukungan emosional juga tak kalah penting. Ayoe Sutomo, M.Psi., Psikolog Anak, menekankan bahwa pola asuh Generasi Alpha membutuhkan pendekatan berbeda.
“Generasi Alpha tumbuh di lingkungan digital yang sarat stimulasi sehingga rentan terdistraksi. Anak butuh kerangka regulasi yang konsisten, stimulasi multisensorik yang seimbang, serta ruang eksplorasi fisik. Peran orang tua sangat besar dalam menyediakan interaksi suportif dan penguatan afektif, agar anak tidak hanya sehat fisik, tapi juga percaya diri,” ujarnya.
Baca Juga: Latihan Keras Sia-Sia? Cek Nutrisi Olahraga Anda Sekarang!
Dari sisi orang tua, Artika Sari Devi, Puteri Indonesia 2004 sekaligus seorang ibu, menuturkan pengalamannya.
“Sebagai orang tua, saya semakin sadar bahwa bekal anak bukan cuma soal makanan bergizi. Bekal juga berarti kesempatan untuk bergerak, ruang eksplorasi, dan dukungan emosional. Dengan langkah sederhana seperti menyediakan susu bernutrisi, mengajak bermain bersama, atau memberi ruang anak untuk bereksplorasi, kita bisa bantu tumbuhkan kepercayaan diri dan kebahagiaan mereka,” ungkapnya.
Melalui kampanye ini, Diamond UHT Milk menghadirkan edukasi gizi sekaligus pengalaman menyenangkan bagi anak-anak. Program ini menjangkau sekolah, pusat perbelanjaan, hingga destinasi wisata keluarga untuk memperkuat pemahaman orang tua tentang pentingnya bekal sehat.
Dengan nutrisi seimbang, aktivitas fisik yang cukup, dan dukungan emosional yang hangat, Generasi Alpha diharapkan tumbuh menjadi generasi sehat, aktif, dan siap menghadapi masa depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025