- Kondisi stres yang dalam dialami seseorang dapat memicu emotional eating yaitu kecenderungan makan berlebihan.
- Menurut kacamata psikologi klinis, ada dua perilaku umum saat seseorang dilanda stres, yaitu jadi banyak makan atau tidak nafsu makan sama sekali.
- Emotional eating terjadi karena tubuh dalam waktu cepat butuh untuk kembali stabil.
Suara.com - Beberapa orang mengalami lonjakan nafsu makan drastis saat dilanda stres alias dalam tekanan. Tapi tahukah Anda, kondisi itu kerap disebut dengan emotional eating, yaitu saat emosi memengaruhi nafsu makan seseorang.
Psikolog Klinis LIGHThouse Clinic, Naomi Tobing, menjelaskan ada dua perilaku umum saat seseorang dilanda stres, yaitu jadi banyak makan atau tidak nafsu makan sama sekali. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari.
“Ada yang stres larinya ke makan, ada yang stres larinya nggak makan. Itu bisa terjadi dua-duanya, tergantung kepribadian orang tersebut,” ujar Naomi dalam acara peluncuran Kompetisi LIGHTweight Challenge (LWC) di Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Naomi mengatakan, saat seseorang mengalami stres ringan dalam kehidupan sehari-hari, maka ia cenderung mengalami lonjakan nafsu makan. Tapi ia mengingatkan untuk waspada jika orang tersebut mengalami stres berat hingga nafsu makannya menghilang.
“Biasanya kalau ringan, yang kita hadapi sehari-hari di kantor atau kehidupan sehari-hari, larinya jadinya makan. Tapi kalau misalnya stres berat, kecenderungan ada depresi bisa jadi tidak makan sama sekali,” papar Naomi.
Ia menambahkan, meski termasuk stres ringan lalu mengalami lonjakan nafsu makan, kondisi tersebut tidak boleh diabaikan karena termasuk dalam kategori emotional eating.
“Kebanyakan orang menghadapi stres ringan setiap hari, jadi makanya emotional eating itu banyak sekali terjadi di antara kita,” jelasnya.
Adapun emotional eating, menurut Naomi, terjadi karena tubuh dalam waktu cepat butuh untuk kembali stabil. Hasilnya, otak secara cepat mengeluarkan hormon endorfin berlebihan yang membuat seseorang ingin banyak makan.
Cara ini memang ampuh untuk membuat tubuh lebih stabil, tapi jika dibiarkan terus-menerus bisa membahayakan kesehatan, terlebih apabila makanan yang dikonsumsi cenderung berlemak.
Baca Juga: Ketika Stres Diam-Diam Bikin Tubuh Sakit, Dokter Indonesia Angkat Isu Ini ke Eropa
“Tujuannya sebenarnya karena kita butuh cara yang cepat untuk membuat emosi kita stabil, nggak ngerasain sedih, stres, marah, jadinya kita mendistraksi itu dengan makan,” katanya.
“Tanpa sadar misalnya sambil kerja ngemil, atau kalau dimarahin bos larinya ke makan supaya kita bisa stabil lagi dengan cepat,” sambung Naomi.
Bukan hanya menambah berat badan, kondisi ini membuat seseorang tidak terlatih mengelola dan memproses emosi yang datang. Hasilnya, emotional intelligence orang tersebut cenderung buruk.
Emotional intelligence adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, mengelola, dan menggunakan emosi diri sendiri serta orang lain secara efektif.
“Cuman kan sebenarnya kita jadi tidak memproses emosi kita dan akhirnya jadinya berat badannya naik, gitu,” jelas Naomi.
Naomi melanjutkan, kondisi inilah yang akhirnya membuat perjuangan diet kerap gagal dalam menurunkan berat badan. Inilah sebabnya program diet dari LIGHThouse Clinic kerap didampingi oleh psikolog klinis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!