Suara.com - Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indrostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai adanya wacana duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo menjadi pukulan telak bagi Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai rekan koalisi.
"Wacana koalisi besar Prabowo-Ganjar yang dimunculkan oleh Jokowi dalam acara panen raya di Kebumen pekan lalu, menjadi pukulan telak bagi Ketum PKB Muhaimin Iskandar," kata Khoitul kepada wartawan, Jumat (17/3/2023).
Untuk itu, menurutnya, wajar jika Cak Imin menyebut koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digagas Gerindra dan PKB bisa bubar.
"Karena itu, wajar Cak Imin menyatakan sikap tegasnya, jika skema Prabowo-Ganjar kian matang, maka Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang telah disemai Gerindra-PKB akan bubar," ungkapnya.
Ia mengatakan, skema duet Prabowo-Ganjar yang diasumsikan didukung oleh PDIP dan Gerindra, secara tidak langsung akan kembali menegasikan kontribusi partai islam. Menurutnya, partai islam dipaksa hanya menjadi jemaah atau makmum saja dalam koalisi.
"Dalam konteks yang lebih spesifik, suara pemilih Nahdliyyin hanya dijadikan sebagai rebutan saja, sedangkan mesin politik Nahdliyyin seolah tidak diberikan peran memadai dalam ruang kompetisi kepemimpinan nasional," tuturnya.
Ia menyebut, dalam konteks ini, PKB yang merupakan partai berbasis ormas Islam dengan kekuatan suara terbesar hasil Pemilu 2019 lalu, sekitar 10 persen, seolah akan dipaksa untuk kesekian kalinya oleh kekuatan politik tertentu untuk mengalah dan mundur menjadi kontestasi Pilpres.
"Di Pilpres 2019 lalu, setelah proposal Cak Imin untuk menjadi Cawapres Jokowi bertepuk sebelah tangan, PKB hampir membentuk koalisi bersama partai lain untuk mengusung Gatot Nurmantyo-Muhaimin. Namun rencana koalisi itu terpaksa digagalkan karena Cak Imin berada di bawah tekanan kekuatan tertentu," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini ikhtiar PKB untuk maju dalam kontestasi Pilpres juga tengah dibayang-bayangi oleh tekanan serupa, yang akan memaksa PKB untuk tunduk pada perintah kekuasaan.
Baca Juga: KIB Bantah Ada Campur Tangan Jokowi dalam Penentuan Capres-Cawapres Usungan
"Karena itu, sikap tegas Muhaimin yang siap menyatakan koalisi Gerindra-PKB bubar jika Prabowo-Ganjar menguat, merupakan bentuk ketegasan atas sikap Gerindra yang hingga hari ini terlihat masih bermain dua kaki (double standard)," pungkasnya.
Bubar
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, turut berkomentar soal wacana duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Cak Imin menyebut jika duet itu terjadi maka otomatis koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) akan bubar.
"Ya berarti koalisinya bubar dong. Ya toh?," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).
Ia mengaku, hingga kekinian belum ada satu partai politik pun yang mengusung duet Prabowo-Ganjar untuk Pilpres 2024. PKB sendiri, kata dia, tak tertarik mengusung duet tersebut.
"Saya belum mendengar satu partai pun yang mengusung itu. Dan PKB tidak tertarik mengusung itu," tuturnya.
Lebih lanjut, kendati begitu, ia mengatakan, KKIR masih tetap solid. Menurutnya, dalam internal koalisi nelum pernah dibicarakan soal alternatif pasangan capres-cawapres.
"Sampai hari ini solid. Bahkan usulan pasangan baru alternatif belum pernah muncul dalam rapat-rapat kita dengan Gerindra," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kena Spill: Ada 2 Partai Baru akan Gabung Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Siapa Saja?
-
Minim Gagasan! Kritikan Franz Magnis-Suseno untuk Sederet Bakal Calon Presiden 2024
-
Banyak Tokoh pada Pilpres 2014 Dukung Prabowo, Gerindra Senang Cak Imin Ajak PBB Bergabung: Mereka Sahabat Kami
-
Nempel Terus! Kini Prabowo Dampingi Jokowi Hadiri Acara Istigasah di Kalimantan Selatan
-
Dukung Prabowo-Ganjar di Pemilu 2024, Abu Janda: Insyaallah Satu Putaran, Anies Minggir!
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024