Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai, Sandiaga Uno keluar dari partainya lantaran terlena oleh hasil survei maupun hasrat politik.
Padahal, kata Muzani, bekas kawan separtainya itu dulu bukanlah siapa-siapa dalam dunia politik.
Barulah ketika bergabung dengan Partai Gerindra tahun 2014 dan diorbitkan oleh Prabowo Subianto, nama Sandiaga Uno mendapat tempat di pentas politik.
"Ketika posisinya sekarang ini cukup bagus dengan reputasi dan keterkenalan yang sudah luas dikenal masyarakat, sepertinya dia tergoda oleh survei, tergoda oleh konten, hasrat dan keinginan politik," kata Muzani di Tangerang, Banten, Senin (24/4/2023).
Meski begitu, Muzani mengakui tidak tahu menahu harapan maupun agenda politik Sandiaga Uno sehingga memilih keluar dari partai yang membesarkan namanya.
Tapi bagi Muzani, Sandiaga keluar dari Gerindra untuk berpindah ke partai lain tentunya untuk mendapatkan posisi politik.
"Loncat dari satu partai ke partai yang lain, nanti pindah, loncat lagi ke partai yang lain saya tidak tahu," cibir Muzani.
Muzani mengatakan, menjadi 'kutu loncat' pindah dari satu partai ke lainnya bukanlah cerminan kader Gerindra.
"Sikap seperti itu justru semakin meyakinkan kader Gerindra bahwa Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 harus terpilih," kata dia.
Baca Juga: PDIP soal Prabowo Tolak Jadi Cawapres Ganjar: Tidak Ada Kawin Paksa
Sandiaga, kata dia, terjun ke dunia politik pada 2014 setelah bergabung dengan Partai Gerindra.
Selang dua tahun, yakni 2016, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendorong Sandiaga untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta.
Dalam prosesnya, Sandiaga menjadi calon wakil gubernur, disandingkan dengan Anies Baswedan oleh Prabowo Subianto. Keduanya menang dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Waktu itu dia bukan orang terkenal. Dia terkenal sebagai pengusaha memang benar, tapi di politik dia hanya newcomer, belum ada yang kenal."
Setelah menduduki posisi Wakil Gubernur Jakarta, Prabowo lantas mengangkat Sandiaga menjadi calon wakil presiden mendampingi dirinya pada Pilpres 2019.
Walaupun kalah dalam pilpres, Prabowo Subianto tetap mengusung Sandiaga Uno masuk ke dalam jajaran kabinet Jokowi - Maruf Amin, ketika Gerindra diajak bergabung dalam koalisi.
Berita Terkait
-
PDIP soal Prabowo Tolak Jadi Cawapres Ganjar: Tidak Ada Kawin Paksa
-
Sekjen Partai Gerindra: Sandiaga Uno Pamit karena Tergoda Keinginan Dapatkan Posisi Politik Tertentu
-
Prabowo Ogah Jadi Cawapres Ganjar, Hasto PDIP: Kita Nggak Kawin Paksa, Ada Pacarannya
-
Pesan Prabowo Batal Tersampaikan Usai Sandiaga Ngotot Membelot Dari Gerindra
-
Mungkinkah Jokowi Berhasil Bujuk Prabowo Menjadi Cawapres Ganjar, Jayadi Hanan Bilang Begini
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024