Suara.com - Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga menegaskan sejauh ini tidak ada opsi bagi partai berlambang pohon beringin untuk memberikan dukungan pencapresan kepada Ganjar Pranowo.
Penegasan ini menjawab sinyal kuat yang sebelumnya sudah disampaikan petinggi Golkar lainnya.
"Ya, sampai saat ini, sih, kita tidak punya opsi untuk berkoalisi dengan mendukung Ganjar," kata Lamhot dihubungi, Kamis (4/5/2023).
Lamhot menyampaikan posisi Golkar saat ini ialah fokus membangun koalisi besar antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Rencana koalisi besar itu kian menguat menyusul pertemuan Golkar dan PKB pada Rabu kemarin.
Kedua partai didorong menjadi motor penggerak koalisi besar.
Lahmot menegaskan bukan Golkar yang merapat ke KKIR. Melainkan Golkar melalui KIB bersepakat dengan Gerindra dan PKB di KKIR untuk membentuk koalisi besar.
"Kalau yang benarnya adalah gabungan dua koalisi menjadi satu koalisi karena KIB itu kan masih ada, KIB nggak bubar. Demikian juga KKIR, di KIB dan KKIR digabungkan dinamakan menjadi koalisi besar karena tidak menutup kemungkinan juga nanti di luar KIB dan KKIR akan ada partai politik yang akan bergabung di koalisi besar ini," tutur Lamhot.
Merapat ke KKIR
Setelah mensinyalkan tidak akan mendukung Ganjar Pranowo dan memilih Prabowo Subianto, Golkar disebut PKB sudah sepakat merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Baca Juga: Presiden Partai Buruh Said Iqbal Cium Tangan Ganjar Pranowo, Rocky Gerung: Tak Pantas
Kesepakatan itu terjalin dalam pertemuan halalbihalal antara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di bilangan Senayan, Rabu kemarin.
Ketua DPP PKB Faisol Riza mengatakan dalam pertemuan tersebut, Golkar sepakat bergabung untuk menambah anggota di koalisi PKB-Gerindra.
“Golkar memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan, Gerindra dan PKB membutuhkan itu untuk membuat Indonesia semakin maju,” kata Faisol dalam keterangannya, Kamis (4/5/2023).
Kendati Golkar bergabung, Faisol menegaskan penentuan capres dan cawapres tetap mengikuti kesepakatan antara PKB dan Gerindra. Diketahui KKIR menyepakati penentuan capres dan cawapres diputuskan Cak Imin dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
“Skema kerja sama PKB dan Golkar untuk mempersiapkan skema pemenangan Pilpres adalah memperbesar KKIR dan memperkuat Mas Bowo-Gus Imin,” kata Faisol.
Golkar Tak Dukung Ganjar
Diberitakan sebelumnya, Golkar mengisyaratkan tak bakal mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meski tak secara terang-terangan, namun pertemuan Golkar dengan PKB kemarin menjadi pertanda arah dukungan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid mengungkapkan kalau pihaknya diajak PPP untuk mendukung Ganjar. Namun, sikap Partai Golkar menurutnya ditunjukkan dengan pertemuan Ketua Umum Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Iya, kan, kemarin PPP ngajak Golkar untuk ikut dukung pak Ganjar, tapi hari ada pertemuan dengan Muhaimin artinya sudah menjawab. Meskipun tidak jawab dengan kata-kata tapi jawaban perbuatan," kata Nusron di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Lebih lanjut, Nusron mengungkapkan kalau koalisi politik itu bersifat cair untuk akhirnya bisa mencapai beragam kemungkinan. Dengan demikian, ia menilai tidak masalah kalau misalkan Golkar malah membentuk tim pemenangan PKB yang notabene berasal dari koalisi berbeda.
"Namanya kerja sama kan bisa aja, kalau sudah ada tim pemenangan itu kan kerja sama merancang kemenangan artinya tinggal bangunan selangkah membangun koalisi," terangnya.
Berita Terkait
-
Survei LSN: Prabowo Bertahan di Puncak Elektabilitas Ungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
-
Minim Kontroversi, Prabowo Dinilai Lebih Unggul dari Ganjar Pranowo
-
Partai Demokrat Cium Bau-Bau Dugaan Jokowi Hendak Bikin Anies Baswedan Jadi Tersangka KPK, kok Bisa?
-
Cak Imin Ajak Partai Demokrat Dukung Prabowo di Pilpres 2024? Tapi Iman AHY Kuat Banget
-
Elektabilitas Ganjar Naik Lagi Usai Dideklarasikan Jadi Bakal Capres, Begini Nasib Prabowo dan Anies
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024