Suara.com - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan tidak ada aturan yang melarang pertemuan antara Presiden Jokowi dengan para ketum partai koalisi pemerintah di Istana. Apalagi pertemuan tersebut hanya menjadi bagian silaturahmi halal bihalal.
Penegasan tersebut disampaikan Dasco merespons pernyataam Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman yang menganggap ada upaya cawe-cawe urusan Pilpres dari Jokowi lewat pertemuan dengan pimpinan parpol.
"Pertemuan ketum-ketum parpol itu adalah pertemuan silaturahmi halal bihalal partai koalisi pemerintah dan itu tidak ada aturan yang melarang bahwa partai koalisi pendukung pemerintah melakukan silaturahmi dan halal bihalal. Coba cek di undang-undangnya di mana atau aturannya di mana? Kan nggak ada kan," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Dasco tidak memampik bahwa memamg ada bahasan perihal politik dalam pertemua tersebut. Tetapi ia menjelaskan bahasan politik tersebut hanya sebatas perkembangan yang terjadi.
"Nah kemudian saya juga monitor bahwa dalam pertemuan itu juga hanya membahas hal-hal yang update tentang politik. Nggak ada juga pengarahan dari presiden untuk kemudian, ya yang katanya di sana diminta membentuk koalisi atau apa, itu nggak ada," kata Dasco.
Dasco menekankan, kembali pertemuan di Istana pada pekan kemarin itu memang murni terkait agenda silaturahmi dan membahas geipolitik, serta perkembngan situasi terkini dan tantangan Indonesia ke depan.
"Nah bahwa kemudian ada yang underestimate, saya justru mengimbau gitu kan, apa yang disampaikan, yang dikemukakan itu dipelajari dulu, dikaji dulu, apakah bener begitu," kata Dasco.
Sebelumnya, Benny menyinggung Presiden Jokowi yang dinilainya terlalu ikut campur alias cawe-cawe dalam urusan Pilpres 2024. Kalau misalkan kecurigaan itu benar dilakukan, Benny menganggap Jokowi tengah mengumandangkan perang.
Jokowi tengah menjadi sorotan karena dianggap cawe-cawe dalam urusan mencari sosok calon presiden (capres) 2024. Tidak sedikit pihak juga mengkritisi Jokowi yang menjadikan Istana Merdeka sebagai tempat kumpul partai politik pro pemerintah untuk membahas hal tersebut.
Baca Juga: Dituding Cawe-cawe Urusan Pilpres 2024, Jokowi Dibela PAN: Sering Jadi Korban Playing Victim
"Jika benar Presiden tidak netral dalam pilpres dan pileg apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses capres tertentu maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang," kata Benny melalui akun Twitternya @BennyHarmanID dikutip Senin (9/5/2023).
Perang yang dimaksud Benny itu menggambarkan Jokowi tengah melawan rakyat. Benny lantas meminta kepada Jokowi untuk berhati-hati dan sadar diri kalau saat ini masih menjabat sebagai presiden yang menjadi lambang negara.
"Hati-hati Pak Jokowi, di dada bapak melekat lambang negara, lambang Presiden RI bukan lambang presiden dari kelompok atau presiden dari golongan tertentu," katanya.
Berita Terkait
-
Dituding Cawe-cawe Urusan Pilpres 2024, Jokowi Dibela PAN: Sering Jadi Korban Playing Victim
-
Elite Demokrat Tuding Jokowi Kumandangkan Perang Gegara Dicap Cawe-cawe Urusan Pilpres, PKB: Ngeri, Perang sama Siapa?
-
Disebut Gak Ngerti Jadi Negarawan gegara Cawe-cawe Urusan Pilpres 2024, Demokrat Minta Jokowi Belajar dari SBY
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024