Suara.com - Banyak pihak melemparkan kritik yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo alias Jokowi terlalu cawe-cawe di internal partai politik, dalam hal ini PDIP dan koalisinya, dalam menentukan kandidat calon presiden (capres).
Sebagai presiden yang akan segera meninggalkan jabatannya, menjadi hal yang wajar apabila Jokowi memiliki kriteria capres tersendiri.
Capres kriteria Jokowi ini bahkan pernah terang-terangan dia sampaikan dalam peluncuran Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis (15/6/2024). Dia menekankan bahwa suksesornya kelak haruslah orang yang mampu memegang estafet kepemimpinan alih-alih memulai pembangunan dari nol lagi.
"Kepemimpinan itu ibarat tongkat estafet, bukan meteran pom bensin. Kalau meteran pom bensin itu dimulai dari nol lagi. Apakah kita mau seperti itu? Ndak, kan?" kata Jokowi.
Tak sekadar melanjutkan, Jokowi juga ingin pemimpin setelahnya mampu meningkatkan kualitas pembangunan. Apabila diibaratkan, jika Jokowi sudah melakukan pembangunan hingga ke taraf SMA, maka presiden selanjutnya harus bisa melanjutkan hingga ke tingkat universitas, S-2, bahkan S-3. Hal ini dibutuhkan agar pembangunan di Indonesia konsisten dan bukan malah berjalan mundur seperti senam poco-poco.
Keberlanjutan pembangunan ini penting untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Jokowi secara jujur menyatakan kekhawatiran jika visi Indonesia Emas 2045 ini gagal dicapai, pemimpin berikutnya enggan meneruskan pembangunan termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Visi Indonesia Emas 2045
Mengutip bappenas.go.id, visi Indonesia Emas 2045 berpatokan pada empat pilar penting yaitu (1) Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, (2) Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, (3) Pemerataan Pembangunan, serta (4) Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.
Keempat pilar tersebut dibangun di atas Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar berbangsa bernegara dan konstitusi, dengan tujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Baca Juga: Saling Sindir, Hubungan Jokowi dengan Anies Makin Rumit Menjelang Pilpres
Sebagai contoh dalam pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, di 2045 mendatang, Indonesia menargetkan percepatan pemerataan pendidikan bagi seluruh masyarakat, peningkatan peran kebudayaan dalam pembangunan, peningkatan sumbangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan, peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup, serta reformasi ketenagakerjaan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
IKN Nusantara Ditawarkan ke Singapura, Jokowi Dikritik Tidak Relevan
-
Cek Fakta: Geger, Putri Ariani Dikasih Rp2 Miliar oleh Presiden Jokowi?
-
CEK FAKTA: Harumkan Nama Indonesia, Jokowi Beri Mobil Mewah untuk Putri Arini, Benarkah?
-
Tak Seviral Putri Ariani, Ini Sosok Claudia Emmanuela Pemenang The Voice of Germany
-
Saling Sindir, Hubungan Jokowi dengan Anies Makin Rumit Menjelang Pilpres
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024